Mahasiswa Unibraw Ciptakan Obat Diare Ekonomis untuk Kelinci

Mahasiswa Unibraw Ciptakan Obat Diare Ekonomis untuk Kelinci Daun blimbing wuluh.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Berawal dari keluhan peternak kelinci di daerah Karangploso, Kabupaten Malang, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat obat diare ekonomis untuk kelinci. Tiga mahasiswa lintas fakultas itu menciptakan obat diare untuk kelinci dari daun belimbing wuluh (averrhoa blimbi).

Tiga mashsiswa kreatif itu adalah Rhezaldian Eka Darmawan (Fakultas Teknik), Galuh Dianita Fitri (Fakultas Peternakan), dan Anas Nur Hidayah (Fakultas Perikana & Ilmu Kelautan). “Tujuan kami adalah membuat antibiotik untuk kelinci karena kelinci yang paling sering diserang penyakit diare apalagi di Malang waktu musim hujan,” kata Rhezaldian saat ditemui di gedung dekanat Fakultas Teknik.

Rhezaldian menambahkan, umumnya peternak kelinci terbiasa memberikan antibiotik sapi ketika ternak mereka terkena diare. Namun antibotik sapi ini bila diberikan untuk kelinci dosisnya terlalu besar. Hal ini tetap mereka lakukan karena peternak kelinci merasa kurang pengetahuan akan solusi yang tepat untuk sakit diare kelinci.

“Diare disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (Ecoli) dan beberapa bakteri gram negatif lainnya. Dari referensi yang kami baca, obat anti diare yang tepat adalah yang terbuat dari senyawa tanin. Akhirnya kita buat dari daun belimbing wuluh yang kaya senyawa tanin,” kata mahasiswa Jurusan Teknik Kimia itu.

Penyebab penyakit diare pada kelinci ini, lanjut Rhezaldian, sama penyebabnya dengan diare pada manusia. Namun, ketika terkena diare, manusia mayoritas menggunakan obat yang terbuat dari ekstrak daun jambu biji. Dengan kata lain, daun jambu biji dengan daun belimbing wuluh memiliki potensi yang sama untuk mengobati penyakit diare. Hanya saja daun jambu biji telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan sebagai pil anti diare manusia.

Di lain sisi, daun belimbing wuluh masih belum banyak dimanfaatkan oleh manusia. Inilah yang melatar belakangi tim untuk membuat obat anti biotik diare kelinci dari daun belimbing wuluh. Obat ini mereka namakan Rabaltic (Rabbit Herbal Antibiotic). Dari beberapa penelitian sebelumnya disebutkan 16 gr ekstrak tanin dan 100 ml akuades adalah yang paling optimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri Ecoli.

Penggunaanya cukup dicampurkan ke dalam minuman kelinci dengan dosis 2,5 ml. Mahasiswa asli Malang ini juga menjelaskan bahwa Rabaltic telah diuji coba di peternakan kelinci rekanan dengan hasil yang sangat memuaskan. “Kelinci kalau sudah kena diare bisa menyebar dan menular ke kelinci lainnya sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian,” ungkap dia.

Rhezaldian mengungkapkan bahwa Rabaltic dijual dengan harga Rp 19.000/100 ml. Dan tidak menutup kemungkinan harga produk yang menjadi finalis National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) yang digelar oleh Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (PSTK FT-UB) tersebut bisa lebih murah lagi bila diproduksi secara massal. Ke depan, mereka berharap obat ini bisa digunakan juga untuk manusia. Hanya saja bila digunakan untuk manusia perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat organ tubuh pada manusia lebih kompleks,” pungkas Rhezal. (mlg1/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO