Mahasiswa Ubaya Ubah Alga Hijau Jadi Listrik

Mahasiswa Ubaya Ubah Alga Hijau Jadi Listrik Dari kanan ke kiri, Yoanes Maria Vianney, Go Melisa Gunawan, dan Yoko Brigitte Wang di Fakultas Teknobiologi, Ubaya. foto: devi fitri/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Yoanes Maria Vianney, Go Melisa Gunawan, dan Yoko Brigitte Wang, Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) memanfaatkan banyaknya tumbuhan alga hijau (mikroalga) menjadi energi listrik.

“Bagaimana kita memanfaatkan itu untuk produksi listrik, kita manfaatkan selvolta itu merupakan reaksi listrik konvensional dengan menggunakan elektroda xeloda seperti karbon dan magnesium pada tangki sehingga bisa menghasilkan listrik,” kata Yoanes Maria Vianney, Fakultas Teknobiologi Ubaya. Selasa (8/12).

Seperti baterai, terangnya, kalau terlalu lama berjalan listrik bisa habis. Dengan alga listrik akan terus menerus diproduksi dan ini sifatnya kontinyu. "Karena alga mampu berfotosintesis secara terus-menerus, tentunya reaksi akan berjalan terus," jelasnya.

Proses alga menjadi energi listrik, Yoanes menguraikan, alga berfotosintesis mengambil karbon dioksida lalu memproduksi oksigen, lalu elektroda karbon dipakai untuk menghasilkan listrik, oksigen dan asam diubah menjadi H2O. Jadi produk akhir adalah H2O.

"Rasio fotosintesis mengambil karbon dioksida sehingga listrik yang di produksi benar-benar aman dan bersih. Ini juga membedakan dengan listrik-listrik lainnya," kata Yoanes.

Untuk optimasi kita membagi alga menjadi ruang-ruang kecil, sehingga mendapatkan listrik yang berkali-kali lipat. "Banyak atau sedikit jumlah alga yang dimasukkan ke dalam tangki, tidak mempengaruhi listrik yang dihasilkan. Harapannya dengan volum kecil bisa dihasilkan listrik yang besar," imbuhnya.

Jumlah alga yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik? 200 sampai setengah liter untuk tangki, karena yang memastikan listrik bisa terus mengalir adalah alganya tetap hidup dan bisa berfotosintesis. Untuk 1 ruang bisa menghasilkan listrik 1,6 volt dan ini ada tiga ruang, jadi bisa menghasilkan listrik 4-5 volt.

"Untuk menyalakan listrik dalam jumlah besar, yang perlu kita lakukan adalah membuat ruang-ruang untuk mengkalilipatkan energy yang dihasilkan. bagaimana tangki yang besar bisa kita kompres seperti halnya mikro reactor dengan produktivitas yang sama. Sehingga bisa fleksibel dan efisien untuk diaplikasikan," kata dia.

Di sisi lain dosen, pendamping Ida Bagus Made Artadana mengatakan, dibandingkan universitas lain, temuan ini dilihat dari segi kompleksitas, ide dan teknis sangat simple, tapi memang yang diinginkan sains adalah bagaimana sesuatu yang simple bisa berpengaruh besar.

“Mereka bisa membuat sesuatu yang simple, membuktikan kelemahan di mana dan akhirnya bisa menunjukkan keunggulannya. Jadi itu yang menjadi poin penting. Mereka bisa mematenkan sistem mereka. Untuk mematenkkan itu perlu eksperimen bahwa mereka harus melakukan eksperimen tambahan untuk membuktikan itu,” harap Bagus. (sby2/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO