MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, menerima tim rombongan program pengabdian masyarakat (penmas) Universitas Surabaya (Ubaya), di ruang Satya Bina Karya, Rabu (28/6).
Kunjungan itu terkait Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Desa Eko Wisata Perhiasan Perak Batan Krajan.
BACA JUGA:
- Gus Barra Berangkatkan Kirab Sedekah Bumi Desa Medali Mojokerto
- Hadiri Pelantikan Pengurus Ranting, Wabup Mojokerto: Muslimat Berperan Besar dalam Pembangunan
- Wabup Mojokerto Gus Barra Borong Durian dari Penjual Pinggir Jalan
- Wabup Gus Barra Bersama Ribuan Warga Meriahkan Festival Januari Fair Jelang Peringatan 1 Abad NU
"Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengapresiasi dan terimakasih pada tim Ubaya, karena telah menjadikan Kabupaten Mojokerto khususnya Desa Batan Krajan menjadi tujuan PPDM. Sebisa mungkin program ini harus berkesinambungan dan bersinergi," kata wabup dalam sambutannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi cenderung melambat. Adanya kegiatan ekonomi baru, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja.
"Upaya penciptaan aktivitas ekonomi baru, dapat dilakukan dengan pengembangan UMKM bebasis ekonomi kreatif. Namun diperlukan juga inovasi dan kreatifitas di tubuh UMKM khususnya sektor industri kerajinan, agar mendongkrak ekonomi," tambahnya.
Ketua LPPM Ubaya, Anton Anggoro, dalam sambutannya menerangkan bagaimana agar capaian program ini bisa berhasil dengan menggunakankan sebuah pendekatan.
"Saat ini Desa Batan Krajan menjadi sasaran untuk dijadikan desa ekowisata khususnya pada kerajinan perak. Tentu saja untuk mencapainya, perlu sebuah pendekatan yakni triple helix (perusahaan, pemerintah dan lembaga akademis) untuk kerjasama," jelas Anton.
Selanjutnya Kumaru Sadama Putra selaku Ketua PPDM, menerangkan jika kerajinan perhiasan perak Batan Krajan merupakan ujung tombak pembuka pintu gerbang meningkatkan wisata dan perekonomian masyarakat.
"Dengan menjadikan Desa Batan Krajan sebagai desa ekowisata, terbuka pula peluang lapangan usaha dan penghasilan untuk masyarakat desa," papar Kumaru. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News