Seminar Nasional di STAIN Ponorogo: ​Jangan Mengislamkan Orang yang Sudah Islam

Seminar Nasional di STAIN Ponorogo: ​Jangan Mengislamkan Orang yang Sudah Islam Para peserta Seminar Nasional dengan tema “Peran Media Kampus dalam Menangkal Radikalisme Mahasiwa/Mahasiswi” di STAIN Ponorogo. foto: BANGSAONLINE

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Dr Masdar Helmy mengungkapkan bahwa kelompok Islam radikal cenderung menganggap orang di luar kelompok mereka belum Islam. “Kata mereka kita ini perlu diislamkan,” kata Masdar Helmy, wakil direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dalam Seminar Nasional bertema “Peran Media Kampus dalam Menangkal Radikalisme Mahasiwa/Mahasiswi” yang digelar Jurusan Ushuludddin dan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo Jawa Timur, Rabu (18/11/2015).

Seminar yang dibuka Ketua STAIN Ponorogo Dr Hj S Maryam Yusuf, MAg itu diikuti para dosen dan ratusan mahasiswa. Hadir Ketua Jurusan Ushuluddin Dr Ahmad Munir yang juga memimpin doa.

Sementara M Mas’ud Adnan yang tampil sebagai pembicara kedua mengatakan bahwa kelompok Islam radikal cenderung menjadikan warga NU sebagai target. ”Seharusnya kalau memang niat berjuang untuk Islam bukan menargetkan orang Islam. Tapi orang-orang non-Islam itulah yang harus diislamkan. Kalau orang-orang seperti mahasiswi sudah berjilbab untuk apa diislamkan lagi. Seharusnya mereka membidik tukang becak untuk dicarikan solusi, bagaimana meningkatkan ekonomi dan yang belum salat diajak salat,” kata Mas’ud Adnan, direktur HARIAN BANGSA yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair.

Mas’ud Adnan juga mengatakan bahwa kelompok Islam radikal yang kemudian melakukan pengeboman cenderung memproduksi anak yatim. ”Kalau ayah dan ibunya dibom, apa anak yatim tak semakin banyak. Ini bedanya dengan kita. Kalau kita menyantuni anak yatim, tapi mereka memproduksi anak yatim,” jelas Mas’ud Adnan yang disambut tawa para dosen dan mahasiswa.

Mas’ud Adnan juga mengungkapkan bahwa para mahasiwa yang aktif dalam pers kampus harus terus berusaha untuk menguasai teknologi informasi. ”Karena revolusi media tak pernah selesai,” katanya. (rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO