Dukung Transformasi Digital JKN, Delapan Rumah Sakit di Gresik Terima Apresiasi

Dukung Transformasi Digital JKN, Delapan Rumah Sakit  di Gresik Terima Apresiasi

GRESIK,BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Gresik memberikan apresiasi Transformasi Digital kepada delapan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung penerapan layanan kesehatan berbasis digital.

Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas upaya rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui integrasi sistem digital yang berkelanjutan.

Delapan rumah sakit yang menerima apresiasi tersebut yakni RS PKU Muhammadiyah Sekapuk, RS Wates Husada, RS Petrokimia Gresik, RS Grha Husada, RS Muhammadiyah Gresik, RS Surya Medika, RSU Eka Husada, serta RS Petrokimia Driyorejo.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus dorongan agar fasilitas kesehatan terus berkomitmen dalam menjalankan transformasi digital layanan JKN.

“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh rumah sakit yang menerima apresiasi Transformasi Digital ini. Terima kasih atas komitmennya dalam melaksanakan transformasi digital yang sejalan dengan upaya peningkatan mutu pelayanan kepada peserta JKN,” ujar Janoe, Selasa (17/12).

Janoe menjelaskan, transformasi digital bukan sekadar tuntutan perkembangan teknologi, melainkan bagian dari komitmen fasilitas kesehatan dalam menciptakan pelayanan yang tertib, akuntabel, dan berorientasi pada kenyamanan peserta JKN. 

Digitalisasi dinilai menjadi kunci penting untuk mewujudkan layanan kesehatan yang efektif, transparan, dan efisien.

“Dalam transformasi digital, tidak hanya diterapkan layanan antrean online, tetapi juga integrasi sistem klaim, penerapan Surat Eligibilitas Peserta elektronik atau E-SEP, serta penggunaan fingerprint atau FRISTA yang menjadi indikator penting penilaian transformasi digital FKRTL. Penerapan sistem ini mampu mempercepat alur pelayanan, meningkatkan akurasi data, serta meminimalkan potensi kendala administratif yang dapat berdampak pada peserta JKN,” jelasnya.

Menurut Janoe, dengan sistem yang terintegrasi, peserta JKN akan memperoleh kepastian layanan yang lebih baik, sementara fasilitas kesehatan dapat mengelola administrasi secara lebih tertib dan terukur.

Pada kesempatan yang sama, Bagian Informasi dan Teknologi RS Wates Husada, Mashud Azhar, menyampaikan bahwa apresiasi Transformasi Digital tersebut menjadi motivasi bagi pihak rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas layanan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi.

“Dengan sistem digital yang terintegrasi, proses pelayanan menjadi lebih tertib dan efisien. Data layanan dapat dipantau secara waktu nyata, sehingga membantu kami meminimalkan antrean dan kendala administratif yang berpotensi menghambat pelayanan kepada peserta JKN,” ujar Mashud.

Mashud juga mengapresiasi pendampingan dan koordinasi yang dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Gresik selama proses implementasi transformasi digital di rumah sakit.

Ia menilai sinergi tersebut sangat membantu dalam memastikan integrasi sistem berjalan optimal dan sesuai dengan kebutuhan pelayanan di lapangan.

“Pendampingan dari BPJS Kesehatan memberikan kemudahan bagi kami dalam menyesuaikan sistem layanan. Hal ini membuat pelayanan kepada peserta JKN dapat berjalan lebih tertib, cepat, dan transparan. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan transformasi digital BPJS Kesehatan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh peserta JKN,” pungkasnya.