Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo.
GRESIK, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan Cabang Gresik mengimbau seluruh peserta program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional untuk membayar iuran tepat waktu agar tidak mengalami kendala saat mengakses layanan kesehatan.
“Pembayaran iuran JKN tepat waktu ini dilakukan khususnya oleh peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri. Sebab keterlambatan bisa membuat peserta dikenakan denda pelayanan saat menggunakan layanan rawat inap,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo, Selasa (18/11/2025).
Ia menyatakan, keterlambatan pembayaran membuat kepesertaan tidak aktif. Setelah tunggakan dilunasi, status peserta akan masuk masa denda pelayanan selama 45 hari.
“Denda pelayanan tersebut hanya dibayarkan saat peserta membutuhkan akses rawat inap di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Sedangkan untuk rawat jalan, peserta tidak perlu membayar denda,” ujarnya.
Masa denda dihitung sejak peserta melunasi tunggakan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024, besaran denda ditetapkan 5 persen dari biaya Indonesian Case Based Groups (INA-CBGs) sesuai diagnosis dan prosedur awal, dikalikan jumlah bulan tunggakan dengan batas maksimal 12 bulan.
BPJS Kesehatan menyediakan fitur pengecekan status kepesertaan dan tagihan melalui Aplikasi Mobile JKN. Peserta juga dapat mendaftar program auto debit melalui bank atau aplikasi agar pembayaran berlangsung otomatis setiap bulan.
“Bayar iuran jadi lebih mudah dan otomatis. Peserta tidak perlu khawatir telat bayar atau terkena denda. Yang terpenting adalah menjaga kepesertaan tetap aktif agar layanan kesehatan bisa digunakan suatu saat dibutuhkan,” urai Janoe.
Pentingnya kepatuhan pembayaran turut disampaikan oleh salah satu peserta JKN di Kabupaten Gresik, Yahya Nurina (25).
“Saat itu, ayah saya pernah sakit dan harus rawat inap. Karena saya baru melunasi tunggakan, status saya masuk masa denda pelayanan dan harus membayar kewajiban denda. Itu konsekuensi yang harus saya terima. Dari kejadian tersebut, sekarang saya selalu memastikan kepesertaan aktif agar tidak khawatir ada tambahan biaya,” akunya. (red)













