
GRESIK, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan Cabang Gresik memberikan penghargaan kepada delapan fasilitas kesehatan (faskes) yang memiliki komitmen tinggi dalam menghadirkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepanjang tahun 2025.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Janoe Tegoeh Prasetijo, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada empat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan empat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di wilayah kerja Gresik dan Lamongan.
“Untuk kategori FKTP Berkomitmen Tahun 2025 yaitu Puskesmas Metatu, Klinik Banaran, Dokter Praktik Perorangan dr. Win Fudlatin Thora, dan drg. Roro Suaidah. Sedangkan untuk FKRTL Berkomitmen Tahun 2025, meliputi RS Muhammadiyah Lamongan, RS Fathma Medika, RSI Mabarrot MWC NU Bungah, dan Klinik Mata Utama,” ungkap Janoe, Kamis (9/10/2025).
Ia menjelaskan, penilaian dilakukan melalui sejumlah tahapan dan kriteria yang ketat. Tahap pertama meliputi keanggotaan sebagai mitra BPJS Kesehatan minimal dua tahun, tidak memiliki riwayat Fraud, nilai rekredensialing di atas 80, serta tidak pernah menerima surat peringatan selama tahun 2023 hingga 2025.
Selain itu, faskes yang dinilai berkomitmen juga tidak memiliki rekam jejak negatif di media sosial yang dapat mencoreng reputasi BPJS Kesehatan.
“Jika lolos tahap awal, maka dilanjutkan ke penilaian tahap kedua yang meliputi komitmen kendali mutu dan kendali biaya. Kedua aspek ini sangat penting di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara. Seluruh faskes harus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi peserta JKN,” tegas Janoe.
Penghargaan tahun ini mengusung semangat “Seva Paramahita”, sebuah filosofi yang bermakna pelayanan tulus kepada sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Seva” berarti pelayanan, sedangkan “Paramahita” menggambarkan kualitas luhur yang menjadi jalan menuju kebaikan.
BPJS Kesehatan berharap seluruh fasilitas kesehatan terus menumbuhkan nilai integritas, empati, dan profesionalisme dalam setiap pelayanan kepada peserta JKN.
Janoe menegaskan, keberhasilan Program JKN tidak mungkin dicapai tanpa dukungan banyak pihak yang terlibat.
“Program JKN adalah milik kita bersama. Sinergi antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat merupakan fondasi utama keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dr. Yany Khoirurakhmawati, menyampaikan apresiasinya atas capaian delapan faskes tersebut. Ia berharap, penghargaan ini bukan sekadar pengakuan, melainkan menjadi pemicu bagi faskes lain untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Komitmen pelayanan harus diiringi dengan kejujuran dan profesionalisme agar tujuan besar kita, yaitu Indonesia yang lebih sehat, bisa terwujud,” tuturnya.
Senada, Ketua PKFI Kabupaten Lamongan, dr. Muarifah, menekankan pentingnya menjaga komitmen pelayanan, terutama bagi faskes swasta.
“Kami berpesan agar faskes swasta tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga menjadikan nurani dan tanggung jawab sosial sebagai dasar utama dalam melayani peserta JKN,” ujarnya menutup. (*)