NGAWI, BANGSAONLINE.com - Suyanto, Kades Baderan kecamatana Geneng, Kabupaten Ngawi Jawa Timur diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngawi terkait dugaan korupsi keuangan desa tahun 2014.
Menurut Kepala seksi pidana khusus (pidsus) Kejari Ngawi, I Ketut Suarbawa, terdapat sejumlah kegiatan yang dibiayai dari APBdes tanpa melibatkan pihak ketiga. "Tersangka mengaku memang ada kegiatan yang dikelola sendiri tanpa melibatkan perangkat desa yang membidanginya," ungkapnya usai memeriksa tersangka.
Masih menurut Ketut, tersangka juga mengaku telah menerima pembayaran uang ganti rugi lahan yang terdampak pembangunan tol yang sebagian digunakan untuk kepentingan pribadi. "Tersangka memang sudah menerima uang ganti rugi, tapi menurutnya nominal tidak sesuai yang dikatakan para saksi. Tersangka membantah tidak semua anggaran dikelolanya sendiri," jelasnya.
Ketut mengatakan, keterangan tersebut diakui tersangka setelah pihaknya mencecar dengan 20 pertanyaan selama tiga jam mulai pukul 13.00 sampai 16.00. "Kita cecar sekitar 20 pertanyaan terkait penyimpangan dana keuangan desa atau APBdes 2014," tambahnya.
Secara terpisah, Kades Baderan Suyanto yang didampingi penasehat hukumnya, Surat Azhari tidak memberikan keterangan apapun terkait materi pemeriksaan. "Tanya saja pada penyidik, semua kan sudah dijelaskan," cetus penasehat hukumnya Surat Azhari yang pernah menjabat ketua KPUD Ngawi ini.
Dalam kasus tersebut, Suyanto diduga melakukan penyimpangan pemasukan desa dari ganti rugi tanaman dan pos kamling desa yang terdampak proyek pembangunan jalan tol sebesar Rp 59 juta, pengembalian dana LPPRS Rp 27.4 juta, uang administrasi atau uang kas desa sebesar Rp 27.5 juta dan uang sewa bengkok milik hak kaur umum desa setempat sebesar Rp 10 juta.
Dalam kasus ini, penyidik Kejari Ngawi telah memanggil 20 saksi yang 5 di antaranya bawahan tersangka untuk dimintai keterangannya. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
