WACI 2025 Tampilkan Keindahan Budaya Nusantara dalam Parade Spektakuler

WACI 2025 Tampilkan Keindahan Budaya Nusantara dalam Parade Spektakuler Salah satu penampilan dalam Wonderful Archipelago Carnival Indonesia di Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Perayaan hari kedua Jember Fashion Carnival (JFC) ke-23 pada Sabtu (9/8/2025) berlangsung semarak dengan digelarnya Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI).

Acara budaya berskala nasional ini dimulai dari Alun-Alun Jember Nusantara, dan berakhir di Kota Cinema Mall, menghadirkan parade megah yang menampilkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Tahun ini, Jember menorehkan prestasi penting dengan berhasil mengajak mayoritas kabupaten, kota, dan provinsi di tanah air untuk ikut serta dalam ajang tahunan ini.

Keikutsertaan yang luas tersebut memperkuat posisi Jember sebagai pusat inovasi karnaval nasional, sekaligus menjadi simbol persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.

Acara dibuka oleh Ketua Umum Asosiasi Karnaval Indonesia, David K. Susilo, yang memberikan penghormatan kepada mendiang Dynand Faris, pendiri JFC sekaligus penggagas berdirinya Asosiasi Karnaval Indonesia.

“Almarhum Mas Dynand Faris merupakan tokoh penting yang berjasa besar bagi dunia karnaval di Indonesia. Pada tahun 2003 beliau mendirikan Yayasan Jember Fashion Carnival, lalu pada 2013 membentuk Asosiasi Karnaval Indonesia,” ungkap David.

Ia menambahkan bahwa kedua lembaga tersebut lahir dari semangat Dynand Faris untuk memberikan kontribusi nyata bagi negeri tercinta. Melalui asosiasi ini, pelaku karnaval—baik yang berbasis budaya tradisional maupun kontemporer—dapat saling berbagi dan tumbuh bersama demi memperkuat budaya bangsa.

“Dengan 786 ragam budaya, kita memiliki potensi luar biasa untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat budaya dunia,” lanjutnya.

Tahun ini juga menjadi tonggak baru bagi asosiasi dengan mengangkat kearifan lokal dari komunitas adat. Dua komunitas terlibat, yakni dari kalangan pelaku adat dan pelaku karnaval modern. Menurut David, tugas utama asosiasi adalah mengintegrasikan kedua unsur tersebut dalam satu parade yang harmonis.

“Meski membutuhkan proses, tujuan kami jelas: mengenalkan budaya Indonesia ke publik luas sekaligus menanamkan nilai budaya kepada generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu, Zita Anjani Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Pariwisata, menyampaikan apresiasi terhadap Jember yang berhasil menyelenggarakan kolaborasi budaya berskala nasional yang mampu menarik perhatian dunia.

“Hari ini kita rayakan keindahan dalam keberagaman sebagai bentuk perayaan jelang HUT ke-80 RI. WACI bukan sekadar karnaval, ini adalah panggung identitas bangsa. Melalui acara ini, Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa kita kaya akan warna, warisan, dan potensi,” kata Zita.

Ia juga menekankan bahwa dari Sabang hingga Wakatobi, setiap daerah mampu mengubah warisan leluhur menjadi karya seni yang memukau. Menurutnya, akar budaya Indonesia justru semakin kuat seiring waktu.

Zita menyampaikan bahwa semangat ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam memperkuat sektor pariwisata yang tak hanya bertahan, tetapi juga terus berinovasi.

WACI 2025 pun menjadi bukti bahwa karnaval tidak hanya menjadi ajang hiburan, melainkan juga sarana membangun kebanggaan nasional, memperkuat diplomasi budaya, dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Lewat JFC, Jember kembali menunjukkan eksistensinya sebagai ikon karnaval dunia yang tak hanya merayakan kreativitas, namun juga menjadikan budaya sebagai jembatan untuk mempererat persatuan bangsa. (nga/yud/mar)