
Yakni Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua, Gunung Kerinci di Sumatera, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Latimojong di Sulawesi, Gunung Binaiya di Maluku, dan Gunung Bukit Raya di Kalimantan.
"Mari kita lakukan identifikasi di titik mana. Nanti yang dikibarkan adalah Merah Putih bersama dengan bendera Unair, bukan bendera IKA Unair. Ini menjadi bagian dari ruh semangat kita bahwa Unair sudah dan pantas memuncaki berbagai prestasi . Jadi dengan ini, kita bisa membawa Merah Putih dan Unair setinggi-tingginya," pungkas Khofifah.
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Muhammad Madyan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik setiap bentuk kontribusi di berbagai lini melalui jejaring alumni.
Mengingat, ikatan alumni dapat menjadi jembatan yang kokoh antara almamater dan masyarakat melalui kolaborasi, riset, dan pengabdian lain.
"Selamat atas terpilihnya kembali Bu Khofifah sebagai Ketua Umum IKA Unair. Semoga terpilihnya membawa kemajuan dan memperkuat Universitas Airlangga. Para alumni merupakan talenta terbaik. Mereka bukan hanya saksi sejarah, tapi juga agen perubahan di tengah masyarakat, bangsa, dan bahkan dunia. Sekali lagi selamat," tandas Rektor Madyan.
Sebagai informasi, posisi Unair saat ini menduduki peringkat ke-287 dunia dalam QS World University Rankings (QS WUR) 2026.
Sementara menurut THE Impact Rankings 2025, Unair menduduki peringkat ke-9 dan yang merupakan terbaik di Indonesia dan ASEAN serta kedua terbaik di Asia.
THE Impact merupakan pemeringkatan universitas dunia yang menilai kontribusi institusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Mereka menilai, Unair unggul dalam SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dengan peringkat 1 dunia, SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan peringkat 3 dunia, SDGs 5 (Kesetaraan Gender) dengan peringkat 4 dunia, serta SDGs 17 (Kemitraan Global)dengan peringkat 29 dunia.(dev/van)