Tak Terima Dituduh Gadaikan Mobil Desa, Eks Kades Ambender Pamekasan Bakal Ambil Langkah Hukum

Tak Terima Dituduh Gadaikan Mobil Desa, Eks Kades Ambender Pamekasan Bakal Ambil Langkah Hukum Foto yang disebut sebagai bukti penyerahan mobil Sigap dan Siaga yang di saksikan langsung oleh Forkopim dan Camat Pengantenan

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Zaifudin, membantah telah menggadaikan mobil milik desa.

Kades yang menjabat di periode 2018 - 2023 itu sebelumnya diisukan menggadaikan dua mobil, yakni Mobil Sigap dan Mobil Siaga.

Zaifudin mengaku tidak terima atas tuduhan tersebut dan menyebut ada fitnah yang sengaja diembuskan oleh oknum untuk menjelekkan nama baiknya.

"Saya pribadi biasa-biasa saja menanggapi isu itu. Tapi keluarga besar saya tidak terima, karena ini menyangkut nama baik keluarga. Sampai keluarga saya tidak bisa tidur karena isu liar seperti itu," kata Zaifudin, Senin (23/6/2025).

Menurut Zaifudin, Mobil Siaga dan Mobil Sigap yang dituduh digadaikan olehnya ini sudah lama diserahkan ke Penjabat (Pj) Desa Ambender.

Bahkan saat penyerahan dua mobil itu disaksikan langsung oleh Camat Pegantenan dan Kapolsek Pegantenan sebagai saksi tanda bukti penyerahan aset desa pada tanggal 4 Februari 2025 pukul 19.00 WIB di Kantor Kecamatan Pegantenan.

"Lalu berita muncul akhir-akhir ini. Ini kan aneh dan lucu, saya dituduh menggadaikan. Menggadaikannya itu di mana? Toh dua mobil itu posisinya sudah ada di Pj Kepala Desa. Atas tuduhan itu kami tidak terima," protesnya.

Ke depan, Zaifudin akan mengambil langkah hukum atas tuduhan yang dilontarkan kepada dirinya oleh seorang aktivis.

Kata dia, jika isu ini dibiarkan liar, akan membuat masyarakat Desa Ambender resah.

"Orang-orang saya ini sudah mau mengambil langkah hukum. Apalagi ini ada kaitannya dengan nuansa politik desa, saya tidak terima dengan tuduhan itu," tegasnya.

Zaifudin juga menceritakan tidak pernah menggunakan dua mobil itu saat menjabat Kepala Desa Ambender.

Menurutnya, dua mobil itu dipakai oleh masyarakat Desa Ambender untuk keperluan pelayanan, terutama mengantar orang sakit.

"Tidak pernah kami ada niat ingin menghilangkan 2 mobil itu. Saya akan melaporkan isu atau tuduhan itu dengan dugaan pencemaran nama baik, karena mobil itu ada di Pj Kepala Desa Ambender, silakan bisa dicek langsung," protesnya lagi.

Lebih lanjut Zaifudin meminta masyarakat Desa Ambender agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan isu tidak jelas tersebut.

Dia meminta agar mencermati setiap isu yang beredar dengan sikap positif.

"Saya akan mengatasi masalah isu ini dengan jalur hukum. Karena saya sudah dituduh menjual aset desa, padahal saya tidak melakukan," bebernya.

"Pemberitaan atau isu yang beredar itu fitnah dan bohong," tutupnya. (dim/van)