Manajer Kafe Ditemukan Tewas Mengenaskan di Homestay Kawasan Gubeng Surabaya

Manajer Kafe Ditemukan Tewas Mengenaskan di Homestay Kawasan Gubeng Surabaya Tim inafis dan Polsek Gubeng saat melakukan evakuasi jenazah korban

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Manajer kafe Coffe Kopi yang ada di kawasan Surabaya Utara ditemukan tewas dengan kondisi tubuh membusuk pada Sabtu (24/5/2025) malam pukul 21.00 WIB, di kamar Home Stay Ava Goes House Jl. Pucang Anom Timur, Gubeng, Samping Alfa Mart Juwingan.

Pria nahas itu diketahui bernama Widyasworo Alfauzi, atau yang akrab disapa Marley (37) warga Jl. Tambak Wedi, Kenjeran. 

Korban pertama kali ditemukan oleh Hasan Tiro alias Gomez selaku pemilik Home Stay Ava Goes House di tempat kajadian.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya membiru dan terdapat bengkak di sekitar leher.

Temuan ini diungkapkan oleh Hasan Tiro, rekan Marley sekaligus saksi mata yang turut menemukan jenazahnya.

"Korban baru dua hari tinggal di home stay situ, saya terakhir kali komunikasi sama Marley pada hari Kamis lalu lewat telepon. Setelah itu, nggak bisa dihubungi lagi. Karena khawatir, saya akhirnya ke home stay tempat dia menginap," ujar Hasan.

Karena kamar hotel bernomor 8110 terkunci dari dalam, sehingga Hasan bersama Andika selaku penjaga Home Stay, membuka paksa pintu kamar 8110, ternyata korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi membusuk.

“Saya tahun ya yang tingga disitu masih menginap 2 hari yang lalu dan korban adalah teman bos saya manager Caffe Copi di Surabaya," Ujar Andika, Minggu (25/5/2025).

Pihak kepolisian dari Polsek Gubeng telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melaukan evakuasi korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. 

Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Iptu Adjie Rizki memberikan keterangan tambahan tentang temuan jenazah membusuk.

“Kita sudah mengirim jenasah ke RS Bhayangkara, dalam pemeriksaan awal dokter mengatakan bahwa tidak ada luka akibat penganiayaan ataupun aksi bunuh diri. Korban secara murni meninggal karena penyakit parah yang dideritanya, dan pihak keluarga korban tidak berkenan jenasah diotopsi dan langsung dibawah pulang untuk dimakamkan,” jelas Ajie Rizky.

Namun pihak Polsek Gubeng nantinya akan tetap memeriksa beberapa saksi mulai teman hingga kekasih korban.

”Jadi kami akan tetap melakukan pemeriksaan kepada pemilik home stay dan kekasih serta teman teman korban. Motif korban mengunci diri dikamar hingga meninggal masih didalami, dan handphone korban masih posisi terkunci sehingga tidak bisa melihat rekam jejak komunikasi korban,” tutup Ajie Rizky. (rus/van)