
Daftar Isi
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Keputusan Pemprov Jatim yang mengambil alih lahan SMAN 1 Bangil, dan mengalihfungsikannya menjadi SMA Taruna Madani secara sepihak menjadi perhatian.
Ketua Alumni SMAN 1 Bangil, Chairil Mukhlisin, merasa geram dan menyebut aset sekolah merupakan hasil perjuangan panjang yang dirintis dengan penuh pengorbanan.
"Sekarang orang taunya SMAN 1 Bangil bisa berkembang pesat, dulu ketika saya sekolah tidak seperti itu," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (20/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa penambahan aset sekolah merupakan hasil sumbangan dari alumni, dan wali murid yang bersekolah di SMAN 1 Bangil, bukan dari pihak yang kini mengelola SMA Taruna Madani.
"Pemerintah provinsi harus membedakan itu, jangan ujuk-ujuk (tiba-tiba) asal bangun saja," cetusnya.
Mukhlis juga memaparkan, di Jawa Timur terdapat 7 SMA Taruna, seperti di Madiun, Kediri, Banyuwangi, Malang, dan Pasuruan.
Berbeda dengan SMA Taruna lainnya yang mendapat dukungan dari masyarakat, SMA Taruna Madani di Bangil muncul tanpa komunikasi terlebih dahulu dengan masyarakat, alumni, dan wali murid.
Daftar SMA Taruna di Jawa Timur
- SMAN Taruna Nala Malang
- SMAN Taruna Angkasa Madiun
- SMAN Taruna Brawijaya Kediri
- SMAN Taruna Dra. Zulaeha Probolinggo
- SMAN Taruna Bhayangkara Banyuwangi
- SMAN Taruna Madani Pasuruan
- SMAS Intensif Taruna Pembangunan Surabaya
Dari tujuh sekolah tersebut, hanya SMA Taruna Madani Pasuruan yang berpotensi menimbulkan polemik karena menempati aset sekolah unggulan di Bangil.
"Kami sebenarnya mendukung keberadaan Taruna Madani, tapi dengan catatan harus punya lahan sendiri. Jangan main serobot begitu, dan komunikasi serta sosialisasi dengan masyarakat harus diutamakan," kata Mukhlis.
Sebelumnya, dalam audiensi antara perwakilan alumni SMAN 1 Bangil dan pihak dari Dinas Pendidikan Jatim, Suhartatik, menyatakan tidak menginginkan polemik berkepanjangan.
"Sudahlah, jangan ada ramai-ramai, kami kurang suka ramai," ucap Suhartatik.
Ia juga berterima kasih kepada para alumni yang telah menyumbang bagi SMAN 1 Bangil, dan berharap sumbangan tersebut menjadi amal jariyah.
Namun menurut dia, semua aset yang disumbangkan, baik dari komite maupun pihak lain, tetap menjadi aset pemerintah provinsi.
"Itu sudah sesuai aturan dan tercatat dalam laporan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Harapannya, para donatur bisa mengikhlaskan apa yang telah disumbangkan. Jadi mohon pengertiannya bapak nggeh," cetusnya. (afa/par/mar)