Kiai Asep segera Buka Pesantren di Kampung NU Kalteng dengan Acara Bedah Buku dan Pelantikan JKSN

Kiai Asep segera Buka Pesantren di Kampung NU Kalteng dengan Acara Bedah Buku dan Pelantikan JKSN Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat rapat dengan para pengurus yayasan yang mengurus pendirian pondok pesantren tersebut di Masjid An-Nur Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalteng, Senin (19/5/2025). Foto: M. Mas'ud Adnan/bangsaonline

PALANGKARAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur akan membuka Pondok Pesantren Amanatul Ummah 03 di kampung NU Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada bulan Juni 2025 mendatang. Pembukaan pesantren baru itu akan disemarakkan dengan acara bedah buku dan pelantikan organisasi Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) Kalteng.

“Kita adakan bedah buku dan pelantikan JKSN. Nanti kita undang pimpinan pondok pesantren, pengurus NU, pengunu, bupati, dan tokoh-tokoh masyarakat Palangkaraya dan Kalimantan Tengah yang jumlahnya sekitar 200 orang. Kita adakan bedah buku dan pelantikan JKSN di masjid ini. Kita pasang terop di depan,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat rapat dengan para pengurus yayasan yang mengurus pendirian pondok pesantren tersebut di Masjid An-Nur Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalteng, Senin (19/5/2025).

Menurut Kiai Asep, pembukaan pondok pesantren harus diisi dengan kegiatan massal agar para tokoh dan masyarakat tahu bahwa di kawasan Humbangraya Kapuas telah dibuka pondok pesantren baru. Yaitu Pondok Pesantren Amanatul Ummah 03.

Di bawah tenda inilah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, setahun lalu memimpin istighatsah untuk pembangunan pesantren yang dirintis para tokoh NU Palangka Raya di Desa Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)

Pantauan BANGSAONLINE, Desa Humbang Raya adalah kawasan hutan yang jauh dari tempat pemukiman. Bahkan kawasan ini belum teraliri listrik.

“Kata PLN listrik akan dipasang kalau pondok pesantren ini sudah ada kegiatan. Tapi sambungan kabel listrik sudah dekat, sekitar satu kilo meter dari sini,” kata Haji Junaidi Siregar, pengusaha yang mewakafkan tanah untuk pondok pesantren tersebut.

“Sekarang kita masih pakai genset (diesel),” tambahnya.

Namun pondok pesantren Amanatul Ummah 03 itu terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan Palangkaraya dan Kabupaten Kapuas.

Pantauan BANGSAONLINE di lokasi, sudah dibangun masjid dan gedung sekolah yang terdiri dari dua lantai. Masjid itu didesain terbuka tanpa dinding sehingga angin meniup kencang terhadap para jemaah yang ada di masjid tersebut.

“Kita harus membuat dua asrama lagi, yaitu asrama untuk guru dan asrama santri. Dibuat dari kayu saja,” kata Kiai Asep kepada para pengurus yayasan yang menaungi pondok pesantren tersebut.

Kiai Asep juga minta pendaftaran untuk santri atau peserta diidik harus dilakukan mulai sekarang.

“Pada Juli 2025 kita harus sudah mulai ajaran baru,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

“Minimal kita dapat 48 murid, maksimal 62 murid,” pinta Kiai Asep.

Ketika ditanya apakah sekolah yang akan dibuka SMP atau Tsanawiyah dan SMA atau Aliyah, Kiai Asep secara tegas mengatakan, “Kita buka Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah,” ujarnya.

“Di tempat saya (Pesantren Amanatul Ummah} yang unggul itu Tsnawiyah dan Aliyah, meski saya juga punya SMP dan SMA,” kata Kiai Asep. “Lulusan Aliyah di tempat saya diterima di Kedokteran banyak sekali, disamping diterima di perguruan tinggi luar negeri. Kalau dibanding dengan 20 SMA Negeri di Mojokerto, masih lebih banyak satu Madrasah Aliyah Amanatul Ummah yang diterima di Kedokteran,” kata Kiai Asep penuh semangat.

Gedung dua lantai di lokasi bakal Pondok Pesantren Amanatul Ummah 03 Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalteng. Foto: M.Mas'ud Adnan/bangsaonline

Menurut Kiai Asep, kita perlu langsung membuka pendaftaran murid Madrasah Aliyah, disamping Tsanawiyah, karena dari Aliyah inilah pembuktian prestasi sekolah bisa dilihat. Yaitu murid yang diterima di perguruan tinggi.

“Karena itu tulis saja Madrasah Unggulan Tsanawiyah Amanatul Ummah dan Madrasah Unggulan Aliyah bertaraf internasional,” ujar kiai miliarder tapi dermawan itu.

Untuk sementara Kiai Asep butuh empat guru. “Satu guru IPA, satu guru IPS, dan dua guru agama,” kata Kiai Asep. “Sebulan lagi saya akan datang ke sini lagi, setelah saya ibadah haji. Saya haji itu paling 15 hari,” tutur Kiai Asep.

Ia akan mendesain kurikulum pesantren ini seperti Pesantren Amanatul Ummah yang dipimpinnya. Begitu juga aktivitas para santri dan ustadznya. Menurut dia, antara lain, tiap malam santri dan guru harus shalat malam seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.

Ia minta Dr Ing Fadly Usman, Wakil Ketua Umum Pergunu yang juga Wakil Rektor Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto segera membuat kurikulum dan berbagai kebutuhan proses ajar mengajar itu.

“Nanti Pak Fadly yang jadi ketua panitia dan Pak Ghofirin (sekretaris),” kata Kiai Asep di depan para pengurus yayasan itu.

Kiai Asep mengingatkan bahwa kita harus optimistis dalam mendirikan dan mewujudkan pesantren ini.

“Kita memerdekaan Indonesia saja bisa. Perang 10 November 1945 di Surabaya yang terbunuh pejuang Indonesia sebanyak 40.000 orang. Perang itu dimotivasi oleh Hadratussyaikh. Masak mewujudkan ini saja gak bisa. Apalagi gak ada risiko seperti perang 10 November,” kata Kiai Asep memberi motivasi.

Karena itu ia menekankan pentingnya niat yang tulus dalam berjuang untuk mewujudkan pesantren ini. “Al Ikhlas fil amal karruh fil jasad. Ikhlas dalam berjuang atau beramal itu seperti ruh dalam jasad,” kata Kiai Asep.

Masjid An Nur di lokasi bakal Pondok Pesantren Amanatul Ummah 03 Kapuas Palangkaraya Kalimantan Tengah. Pesantren Amanatul Ummah Kapus ini diresmikan secara bersama oleh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Wagub Kalteng Edy Praowo dan Sekdaprov Kalteng Nuryakin, Rabu (4/10/2023). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline

Seperti ditulis BANGSAONLINE sebelumnya, upaya mendirikan pesantren ini dilakukan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Palangka Raya sejak Oktober 2022. Mereka tabarrukan kepada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Mereka menghadirkan Kiai Asep ke tengah hutan di Desa Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022).

Kiai Asep yang ketua umum Pergunu itu datang bersama rombongan, antara lain Dr Eng Fadly Usman (Wakil Rektor Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, Muhammad Ghofirin (Sekjen OPOP), M Mas’ud Adnan (CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com) dan ajudannya, Taufik Rohman.

Saat itu Kiai Asep langsung memimpin istighatsah di lokasi yang akan dibangun pondok pesantren tersebut.

DARI KIRI: Wagub Kalteng Edy Pratowo, Prof Kiai Asep Saifuddin Chalim, dan Sekdaprov Kalteng Nuryakin menggunting pita sebagai tanda peresmian gedung Pesantren Amanatul Ummah 03 Kapuas Palangkararaya, Rabu (4/10/2023). Foto: mma/bangsaonline

Satu tahun kemudian Kiai Asep kembali datang ke tempat tersebut. Tepatnya pada Rabu (4/10/2023). Saat itu Kiai Asep bersama Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo meresmikan gedung dua lantai yang sudah berdiri, disamping masjid.

Kini Kiai Asep perjuangan para tokoh NU itu mulai mencapat titik terang.

“Niat baik tak boleh ditunda, “ kata Kiai Asep yang mengaku selama ini sempat tertunda karena sibuk dengan Pilkada, Pilpres dan Pileg.