KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Seorang perempuan yang berprofesi sebagai Guru Taman Posyandu (Tapos) bernama Titin Rusmawati (45) dari Desa Pehkulon, Kecamatan Papar, didiagnosa cholelithiasis atau biasa dikenal dengan penyakit batu empedu. Ia pun mengaku telah lama menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 2015 untuk keperluan berobat.
Ketika berobat ke dokter dianggap hanya sekadar sakit maag biasa. Kemudian, Titin mencoba untuk melakukan USG dan hasilnya tidak ada masalah.
Baca Juga: Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta
"Setelah itu saya masih sering merasakan kembung dan sakit di bagian bawah ulu hati sampai akhirnya saya terkena tipes dan harus rawat inap. Dari situ saya menceritakan keluhan kepada dokter dan riwayat penyakit orang tua. Akhirnya dokter menyarankan untuk dilakukan USG kedua kalinya hingga ditemukan terdapat batu di empedu saya,” ungkapnya.
Dokter yang menangani Titin mengatakan, untuk mengobati batu empedu yang diderita dirinya terdapat 2 cara, yaitu dengan cara tindakan operasi pengangkatan batu empedu atau minum obat secara rutin untuk melarutkan batu empedu serta menjaga pola hidup yang lebih sehat. Titin menceritakan, jika dirinya lebih memilih untuk minum obat secara rutin dan menjaga hidup sehat.
“Ketika sudah terdiagnosa oleh dokter dan dinyatakan terdapat batu empedu di tubuh saya, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Karena khawatir mengenai tindakan bedah, saya lebih memilih untuk mengonsumsi obat saja, dan sudah 4 tahun sejak 2015-2019 mengonsumsi obat dan kontrol secara rutin. Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada keluhan dan sudah tidak terasa kembung atau sakit di ulu hati lagi,” ucapnya.
Baca Juga: Lansia ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat Sejak Muda
Selain mengonsumsi obat secara rutin, Titin juga menerapkan pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan buruknya yang dapat menimbulkan potensi penyakit. Saat ini Titin aktif mengikuti olahraga rutin tiap minggu yaitu olahraga senam aerobik dan yoga.
Tak hanya itu, kini ia juga mengonsumsi makanan yang lebih bergizi dan mengurangi makanan yang dapat memicu penyakit seperti makanan dengan tinggi gula dan berminyak. Bahkan, dirinya mengganti makanan pokoknya yang semula nasi dari beras menjadi olahan dari singkong.
Sekarang, Titin lebih menjaga pola hidup yang lebih sehat. Selama satu minggu, ia aktif mengikuti senam aerobik di hari Senin dan Kamis.
Baca Juga: Prawoto, Pensiunan PNS di Kota Kediri Rasakan Manfaat Program JKN di Usia Senja
Tidak hanya itu, dirinya juga mengikuti yoga tiap hari Rabu dan Sabtu. Selain olahraga, Titin mengaku juga mengimbangi makanan yang saya konsumsi tiap hari.
Dulu sebelum sakit batu empedu, ia kerap mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Setelah sakit baru terasa efeknya akhirnya mengurangi makanan tersebut.
"Untuk menjaga pola makan, yang sebelumnya makanan pokok saya adalah nasi dari beras kini beralih ke olahan singkong, kemudian juga mengurangi makanan berminyak dan mengandung tinggi gula. Alhamdulillah karena menjaga hidup sehat badan menjadi lebih fit dan tidak mudah terserang penyakit,” kata Titin.
Baca Juga: Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru
Ia mengungkapkan, dirinya merasa sangat terbantu berkat program JKN yang dapat memberikan layanan kesehatan secara gratis. Menurut dia, pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak ada perbedaan dengan pasien umum.
Selain itu, Titin juga menegaskan meskipun sudah ada JKN yang menjamin masalah kesehatan, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat sehingga tubuh akan tetap fit dan terhindar dari berbagai penyakit.
“Saya berterima kasih terhadap Program JKN karena sangat membantu untuk pengobatan penyakit batu empedu yang saya derita. Pelayanan dari pihak rumah sakit juga sangat bagus, tidak ada perlakuan yang membedakan antara peserta JKN dengan pasien umum. Untuk masyarakat di luar sana meskipun sudah memiliki JKN harus tetap mengupayakan hidup sehat. Karena guna JKN adalah sebagai antisipasi dan perlindungan terhadap kesehatan,” pungkasnya. (uji/BPJS Kesehatan)
Baca Juga: Sampaikan Program Kerja, BPJS Cabang Madiun Gelar Media Workshop
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News