Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari

Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari Khofifah Indar Parawansa mendapat penghargaan sebagai Mar’ah Mulhima Syamila dalam acara Multaqo Ulama dan Tokoh Madura di Pamekasan, Senin (26/8/2024) malam. Foto: M Mas'ud Adnan/bangsaonline

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com – Dukungan terus mengalir terhadap Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Kali ini gubernur dan wakil gubernur Jatim periode 2019-2024 itu mendapat dukungan dari ulama atau kiai empat kabupaten di Madura. Yaitu para kiai Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.

Dukungan para kiai se-Madura itu dideklarasikan dalam acara bertajuk Multaqo Ulama dan Tokoh Madura yang dikordinasi Aliansi Santri Pemuda Ekonom (Aspek) Madura yang dipimpin Dr KH Muchlis Muhsin di sebuah hotel di Senin (26/8/2024) tadi malam.

Baca Juga: Teror Pelemparan Batu di Madura Kian Meresahkan, Polisi Gelar Patroli

Pantauan BANGSAONLINE di lokasi, tampak hadir Rais Syuriah PCNU Sampang KH Syaifuddin Abdul Wahid, Ketua Tanfidziah PCNU Sampang KH Muhammad Itkon Busyiri, Rais Syuriah PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, Ketua Tanfidziah PCNU Sumenep KH A. Panji Taufik, Rais Syuriah PCNU KH Misbahul Munir, Ketua Tanidziyah PCNU KH Taufik Hasyim, Mustsyar PCNU Bangkalan dan Sekretaris Bassra KH Syafik Rofi’i.

Juga hadir Dr KH Moh Shalahuddin dari Pondok Pesanren (PP) An Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep, KH Washil Hasyim PP Sumber Payung Ganding Sumenep, Dr KH Ach Fauzi Tidjani PP Al Amien Prenduan Sumenep, KH A Sufyan Absi dari Lembaga Dakwah Aeng Panas Peragaan Sumenep, KH Zubaidi Muhammad PP Nahdlatut Thullab Sampang, KH Mahrus Abdul Malik PP Al Ihsan Jeranguan Sampang, KH Abdul Mannan dan para kiai lain.

Dari kalangan Muslimat NU juga banyak yang hadir. Antara lain Ketua PC Muslimat NU Nyai Hj Mahfudzoh, Ketua PC Muslimat NU Sumenep Hj Dewi Khalifah, Ketua PC Muslimat NU Sampang Nyai Hajjah Nur Kautzar, Ketua PC Muslimat NU Bangkalan Nyai hj Shalehah dan lainnya.

Baca Juga: Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah

Dalam acara itu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu memberikan mauidzah hasanah. Menurut Kiai Asep, sampai malam ini Khofifah-Emil belum ada lawan.

“Padahal besok (hari ini, 27/8/2024, Red) sudah pendaftaran (Cagub-Cawagub). Tapi belum muncul calon gubernur dan wakil gubernur lain selain Ibu Khofifah dan Pak Emil,” kata Kiai Asep, putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024

Menurut Kiai Asep, masih ada dua partai politik yang belum mengusung calon gubernur-wakil gubernur. Yaitu PKB dan PDIP. Baik PKB maupun PDIP – sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bisa mengusung calon sendiri.

“Jadi masih ada kemungkinan dua pasang calon,” tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Kiai Asep menganggap wajar Khofifah Indar Parawansa tak mendapat saingan signifikan untuk Pilgub periode kedua ini. Karena kinerja ketua umum PP Muslimat itu selama menjabat gubernur Jawa Timur sangat bagus.

Baca Juga: Dituntut 4 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba di Pamekasan Bakal Banding

Khofifah dan Emil hadir dalam acara itu. Dalam pidatonya Khofifah mengucapkan terimakasih kepada para kiai yang telah mendukungnya. Ia menyebut Kiai Asep yang telah siap untuk menerima 40 anak Palesina di pondok pesantren yang diasuhnya.

“Ini untuk pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Palestina,” kata Khofifah sembari menawarkan ke pondok lain barangkali ada yang mau menampung anak-anak Palestina karena negara mereka sedang dilanda perang dan diserang oleh Israel.

Khofifah banyak mengungkap kerja keras untuk masyarakat Madura. Diantaranya mengatasi problem sosial yang cukup pelik, yaitu kasus penolakan warga Sampang terhadap warga yang terkonfirmasi sebagai penganut Syiah.

Baca Juga: Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan

Bahkan, tutur Khofifah, saat salah seorang diantara mereka meninggal dunia ditolak dimakamkan di daerahnya.

Problem pelik lain yang dikerjakan Khofifah saat menjadi gubernur adalah problem sosial-ekonomi masyarakat kepulauan di Sumenep akibat faktor transportasi, tapi tak diekspos media massa. Khofifah pun melakukan pembenahan. Diantaranya pengadaan kapal angkutan laut yang memakai AC.

Khofifah punya perhatian besar pada masyarakat kepulauan itu karena selama ini transportasi laut atau penyebarangan menjadi salah satu penyebab lambannya mobilitas ekonomi. Padahal di kawasan pulau itu banyak potensi pariwisata kesehatan. Diantaranya di Pulau Gili Iyang.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Menurut Khofifah, Pulau Gili Iyang di Kabupaten Sumenep, Madura, itu memiliki kadar oksigen yang cukup tinggi dan terbaik se-dunia.

Menurut dia, Allah SWT hanya memberikan oksigen terbaik di dunia hanya pada dua negara. Yang satu di Yordan dan satunya lagi di Pulau Gili Iyang Sumenep Madura.

Sayangnya selama ini kurang mendapat perhatian. Padahal Pulau Gili Iyang bisa menjadi destinasi wisata kesehatan tingkat dunia.

Baca Juga: Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah

Yang menarik, Khofifah juga mengungkap bahwa untuk menyukseskan program-programnya tak cukup dengan kerja profesional teknokratis tapi juga lewat upaya spiritual. Ia mencontohkan saat proyek besar yang hampir hengkang dari Jawa Timur.

Khofifah kemudian mengajak para kepala dinas beruasa 41 hari. Ternyata proyek besar itu batal dipindah sehingga tetap di Jawa Timur.

“Ini bedanya santri dan bukan santri,” kata Khofifah yang mendapat tepuk tangan para kiai dan nyai.

Baca Juga: Siswa SD di Pamekasan Tewas Ditabrak Dump Truk Bermuatan Pasir

Menurut Khofifah, salah satu indikator kemajuan suatu negara jika proyek manufaktur mencapai 30 %. Karena itu Indonesia secara nasional menargetkan 30% proyek manufaktur untuk mencapai Indonesia emas pada 2045.

“Para kiai, Jawa Timur sampai Mei ini sudah 35%,” kata Khofifah yang lagi-lagi mendapat tepuk tangan para kiai dan nyai.

Dalam acara itu Kiai Muchlis Muhsin sempat menganugrahkan penghargaan kepada Khofifah. “Bunda Khofifah sebagai Mar’ah Mulhima Syamila. Yaitu sebagai perempuan inspiratif di semua lini,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Modung Bangkalan itu kepada BANGSAONLINE, Selasa (27/8/2024) pagi ini. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO