TUBAN, BANGSAONLINE.com - Setelah melalui proses yang panjang dan alot, akhirnya Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Hadi Tugur diberhentikan dari jabatannya.
Pemberhentian tersebut langsung disampaikan pengurus harian yayasan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLPT) PGRI Tuban setelah mendapat tekanan dari ribuan mahasiswa yang mengepung kantor yayasan di jalan Maunggal Tuban sejak pagi hingga siang, Senin (24/8).
BACA JUGA:
- Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
- Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
- Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia
- Ilmuwan Kita Malas, Ketika Capai Gelar Profesor
Di hadapan Mahasiswa, H. Ayik Wahyudi bendahara Yayasan PPL-PT PGRI Tuban sekaligus mewakili ketua yang sedang sakit menyatakan, Hadi Tugur secara resmi diberhentikan secara terhormat sebagai Rektor Unirow Tuban. Usai menyatakan Hadi Tugur diberhentikan, Ayik meminta mahasiswa agar tetap tenang dan bersabar tatkala kampus yang dijadikan tempat belajar sedang dirundung masalah.
Bahkan, tidak sesekali Ayik juga menyatakan permintaaan maaf kepada mahasiswa terkait pembekuan kampus Unirow ini. “Kami mewakili yayasan dan seluruh jajaran Unirow meminta maaf kepada mahasiswa, insya Allah secepatnya akan membentuk Rektor yang baru,” ungkapnya sambil mengeluarkan air mata ketika di hadapan mahasiswa.
Mendengar Hadi Tugur dilengserkan dari jabatan sebagai Rektor, sontak mahasiswa langsung melakukan sujud syukur. Sebab, upaya mereka untuk mendesak yayasan agar melengserkan Hadi Tugur akhirnya terwujud. (Baca juga: Edaran Misterius Gegerkan UNIROW, Mahasiswa Tuding Rektorat Sebagai Pelaku)
“Sujud syukur ini kami lakukan karena senang dengan kabarnya Pak Tugur dicopot dari jabatannya,” ungkap perempuan berjilbab yang namanya minta dirahasiakan kepada BANGSAONLINE.com.
Sebelumnya, sejak pagi hingga siang tadi, berbagai aksi sweeping kampus telah dilakukan ribuan mahasiswa. Tidak hanya itu, mahasiswa juga sempat adu mulut dengan pengurus PGRI Jawa Timur karena dilarang masuk ke dalam ruangan kantor yayasan. Bahkan, mahasiswa pun sempat ricuh dan adu dorong dengan security kampus karena keinginan menemui yayasan dan senat sempat dihalang-halangi. (Baca juga: Tak Kunjung Aktif, Mahasiswa Unirow Tuban Boikot Sidang Skripsi)