Muncul JKSN Junior: Kiai dan Gus 01, 02, 03 Kompak Dukung Khofifah

Muncul JKSN Junior: Kiai dan Gus 01, 02, 03 Kompak Dukung Khofifah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Khofifah Indar Parawansa, dan Emil Elestianto Dardak foto bersama dengan para kiai muda dan gus seusai acara di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya Selasa malam (25/3/2024). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA mengungkapkan bahwa kekuatan Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) sekarang memiliki kekuatan besar yang berlipat-lipat.

Menurut dia, ada 1.250 pimpinan pondok pesantren atau pengelola pendidikan bergabung dengan JKSN. Dan mereka sepakat mendukung Indar Parawansa untuk memimpin kembali Jawa Timur pada periode 2025-2030.

“Ada 1.250 pondok pesantren yang bergabung dengan JKSN. Para kiai dan gus yang baru bergabung itu kita istilahkan JKSN junior. Nanti mereka akan dilantik oleh Bu pada bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri,” kata Kiai Asep Saifuddin dalam acara Silaturahim dan Konsolidasi JKSN bersama Indar Parawansa di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya Selasa malam (26/3/2024).

Dalam acara yang diawali buka bersama itu hadir Indar Parawansa, Emil Elestianto Dardak, KH Irfan Yusuf, Prof Ridwan Nasir, Dr KH Sujak, Prof Mas'ud Said (Malang),  Dr KH Husnul Khuluq (Gresik), KH Muchlis Alawy (Sampang), dan KH Nashir (Sampang). 

Jua hadir KH Abdul Mannan (Pamekasan), KH Romadon Sukardi (Kediri) , KH Misbahussalam (Jember), KH Jakfar Shodiq (Ponorogo), KH Mutam Mukhtar (Sumenep), Prof KH Halim Soebahar, Prof Fathoni (Tulungagung), Habib Abu Bakar Asegaf (Bangil), Habib Salim (Probolinggo)  dan para kiai lain.

Dalam acara itu para kiai dan gus memang sepakat mendukung untuk melanjutkan memimpin Jawa Timur periode kedua. Bahkan mereka membuat yel-yel yang kemudian divideokan. Intinya mereka mendukung sebagai gubernur periode 2025-2030.

Yang menarik, para kiai dan gus itu beda pilihan dalam Pilpres. Pantauan BANGSAONLINE, sebagian ada pendukung 01: Anies Muhamin, 02: Prabowo-Gibran dan 03: Ganjar Mahfud.

Tampaknya ini disadari oleh Muhammad Ghofirin, penanggung jawab acara ini. Tapi, menurut Gus Ghofirin, polarisasi Pilpres itu kini pupus.

“Kalau kemarin ada 01, 02, dan 03, sekarang semua Bunda ,” kata Gus Ghofirin dalam sambutanya yang disambut tawa para kiai dan gus yang hadir.

Menurut Ghofirin, mereka yang hadir adalah para kiai dan gus yang selama ini banyak berkomunikasi dalam jaringan One Pesantren One Product (OPOP).

“Mereka perwakilan dari 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur,” jelas Sekjen OPOP itu.

OPOP memang banyak memberi manfaat bagi pesantren. Terutama pesantnren yang baru berkembang. BANGSAONLINE sempat mengobrol dengan Zainuddin, utusan dari Pondok Pesantren Rahmatullah Kediri.

Kepada BANGSAONLINE ia mengaku mendapat banyak manfaat dari OPOP.

“Banyak programnya. Saya pernah ikut pelatihan 4 hari di Surabaya,” kata alumnus pesantren di Tuban itu kepada BANGSAONLINE.

tampak selalu tersenyum. Sumringah. Ia menyampaikan terimakasih atas dukungan para kiai muda dan gus itu.

Begitu juga Emil Dardak. Ia berterima kasih kepada para kiai.

juga kembali menegaskan bahwa dirinya merasa nyaman berpasangan dengan Emil Dardak. Bahkan, kata dia, saat di Pamekasan ia mengatakan bahwa berpasangan dengan Emil produktif dan harmonis.

Ketua Umum PP Muslimat NU itu kemudian mengungkap tentang program yang selama ini telah ia lakukan ketika menjabat gubernur Jawa Timur. Termasuk program keagamaan di Pemprov Jawa Timur.

Diantaranya ia mempelopori shalawatan. Ia bercerita bahwa pihak protokoler Pemprov Jawa Timur sempat memakai kaset saat shalawatan. Tapi tak mau.

“Saya maunya life,” tutur perempuan bertubuh ramping itu di depan para kiai yang dan gus yang antusias mendengarkan.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO