KH Hasyim Muzadi Calon Tunggal Rais Am, Gus Mus Isyaratkan Mundur

KH Hasyim Muzadi Calon Tunggal Rais Am, Gus Mus Isyaratkan Mundur Rais Aam PBNU Mustofa Bisri (kiri) didampingi Pimpinan Sidang Slamet Effendy Yusuf dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj saat memberikan fatwa soal pembahasan rancangan Tatib Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang. (foto: ant)

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pejabat Rais Am Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ullama (PBNU) KHA Mustofa Bisri (Gus Mus) mengaku malu karena NU yang selama ini sering mengkritik praktik-praktik tak terpuji ternyata digambarkan di media massa begitu buruknya.

“Saya malu kepada Allah, malu pada Mbah Hasyim Asy’ari, Mbah Wahab Hasbullah, Mbah Bisri Syansuri dan para pendahulu kita,” kata Gus Mus di depan para muktamirin di alun-alun Jombang, Jawa Timur, Senin (2/8).

Yang mengejutkan Gus Mus minta doa agar cukup sekian saja jadi Rais Am. “Saya pinjam telinga anda, doakan saya. Ini terakhir saya menjabat jabatan yang tidak pantas bagi saya,” kata Gus Mus. Bahkan menjelang akhir taushiahnya Gus Mus memberi penegasan lagi bahwa ini jabatan terakhir.

“Doakan mudah-mudahan saya hanya sekian saja untuk jadi Rais Aam,” katanya lagi.

Para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang menjadi peserta Muktamar pun memahami bahwa Gus Mus sudah tak mencalonkan lagi sebagai Rais Am. Apalagi pernyataan Gus Mus itu disampaikan langsung di depan PCNU dan PWNU seluruh Indonesia dan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) seperti Mesir, Australia, Jordan, Jepang, Amerika, Inggris dan sebagainya.

Praktis KHA Hasyim Muzadi jadi calon tunggal Rais Am Syuriah PBNU. Karena selama ini memang hanya ada dua kandidat kuat Rais Am, yaitu KHA Hasyim Muzadi dan Gus Mus. Kiai Hasyim didukung para Rais Syuriah PWNU yang menolak sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) sedang Gus Mus didukung Rais Syuriah yang pro AHWA. (Baca juga: Gus Solah: Muktamar di Jombang Memprihatinkan)

Namun pro-konta AHWA itu berakhir setelah Gus Mus menyatakan bahwa pemilihan Rais Am dilakukan sesuai AD/ART. Padahal semula para pendukung Gus Mus berusaha memaksakan AHWA lewat berbagai cara. Panitia Muktamar NU ke-33 yang dipimpin Selamet Effendi Yusuf (SC), Imam Aziz (OC) dan Saifullah Yusuf (Ketua Panitia Daerah) disebut-sebut tak netral dan memihak AHWA. (Baca juga: -kecewakan-muktamirin" style="background-color: initial;">AHWA Dihapus, Gus Mus Akui Panitia Muktamar NU Kecewakan Muktamirin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO