
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengatakan bahwa perjalanan Pondok Gontor selama satu abad ini telah memberikan kontribusi besar bagi kehidupan masyarakat bangsa negara dan dunia.
Ia mengkungkapkan hal tersebut ketika menghadiri Peringatan 100 Tahun (1 Abad) Pondok Modern Darussalam Gontor, Kamis (28/9/2023). Kegiatan ini berlangsung di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Ngawi.
BACA JUGA:
- Peringati HUT Ke-52 Korpri, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Profesionalitas dan Netralitas ASN
- Gubernur Khofifah Buka Pelatihan Pra-Paralegal untuk Kepala Desa dan Lurah di Kota Batu
- Buka Jambore Perhutanan Sosial Jatim 2023, Gubernur Khofifah Apresiasi Peran KUPS, KTH, dan LMDH
- Gubernur Khofifah Terima Dua Penghargaan Muri Sekaligus saat Tutup GCC Batch-4
Khofifah menyatakan, pendidikan yang dikembangkan Pondok Gontor terus memberikan dampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Bahkan, pendidikan di Gontor menjadi bagian penting dalam membangun peradaban umat dan kemanusiaan.
Untuk itu, gubernur berpesan secara khusus agar pendidikan ke depan yang dilaksanakan di Pondok Gontor harus berseiring dengan format memanusiakan manusia, serta menjaga harkat dan martabat manusia seutuhnya.
“Inilah yang menjadi salah satu tantangan bagaimana peradaban kemanusiaan itu harus dibentengi oleh seluruh elemen strategis terutama yang berbasis pesantren,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan betapa pentingnya peran seluruh lini termasuk di dalam Pondok Gontor dalam memberikan warna pada peradaban Islam yang berseiring dengan digital IT.
Sejauh ini, Gubernur Khofifah juga telah melakukan upaya penguatan SDM Jatim dengan penguatan berbasis pesantren. Salah satu wujudnya adalah berjalannya pemberian beasiswa Pemprov Jatim bagi mahasiswa Jatim ke kampus Al Azhar Mesir yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
“Insya Allah dua tahun lagi, paling tidak Jatim punya 80 doktor yang berbasis pondok pesantren dari beasiswa Pemprov Jatim. Dan ini juga bagian dari upaya kami utamanya bagi para guru-guru diniyah serta para pengelola pesantren memiliki basis keilmuan dan manajerial skill yang memungkinkan bisa memberikan referensi seluruh kekuatan yang ada tidak hanya di Jatim. Saya berharap, jejak Gontor misalnya bisa menyemai keilmuan di seribu pesantren lainnya di Indonesia ini bisa diikuti lembaga lain,” jelasnya.
Gubernur menambahkan, ini akan menjadi center of excellent bagi pesantren-pesantren dengan modernisasi kurikulum untuk bisa menyemai kepesantrenan dalam berbagai keilmuan di berbagai pesantren lain di seluruh Indonesia.
Simak berita selengkapnya ...