Marak Aksi Pungli saat Pengurusan SIM di Polres Kediri Kota, Kasatlantas Imbau Tidak Gunakan Calo

Marak Aksi Pungli saat Pengurusan SIM di Polres Kediri Kota, Kasatlantas Imbau Tidak Gunakan Calo Kasatlantas Polres Kediri Kota, AKP Prasetya Yana Wisesa saat memberi keterangan kepada wartawan. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Aksi pungutan liar untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SiM) di Satlantas Polres Kediri Kota Kediri saat ini sedang viral di medsos. Sebuah akun TikTok, mengunggah sebuah video percakapan, bahwa untuk mendapatkan SIM di Satlantas Polres Kediri Kota, akan sangat mudah bila melalui pintu belakang alias melalui calo.

Dalam narasi di akun TikTok tersebut disebutkan, untuk mendapatkan SIM perpanjangan, si calon pemohon harus membayar uang Rp300 ribu untuk SIM C. Sementara bagi pemohon yang ingin lewat jalur cepat tanpa ikut ujian SIM, harus mengeluarkan kocek Rp750 ribu untuk SIM C baru.

Padahal biaya pengurusan sesuai prosedur hanya membayar kurang lebih Rp200 ribu untuk pengurusan SIM baru dan sekitar Rp175 ribu untuk perpanjangan SIM.

"Jadi, bila ada ujian SIM itu sebenarnya hanya untuk seremonial saja. Nyatanya, yang ikut ujian dijamin sulit lulus kalau tidak melalui jalur belakang," kata seorang sumber yang tidak bersedia disebut namanya.

Kasatlantas Polres Kediri Kota, AKP Prasetya Yana Wisesa, sendiri tidak menampik adanya calo saat mengurus SIM. Makanya, dia mengimbau kepada masyarakat, agar tidak menggunakan jasa calo saat mengurus SIM.

"Saat ini untuk mengurus SIM, juga mudah. Aplikasi untuk ujian teori juga dapat diunduh. Untuk ujian praktek juga ada Coaching Clinic-nya," ujar AKP Prasetya, kepada awak media di sela-sela gelar operasi kesadaran dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan, di Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Tosaren, Selasa (15/8/2023).

Menurutnya, untuk uji praktek SIM diakui masih ada yang gagal saat mengikuti ujian praktek di perlintasan ujian baru berbentuk huruf Y. Tapi ada kenaikan sampai 80-90 persen yang lulus.

Sementara itu, salah seorang yang mengaku sering membantu menguruskan SIM, mengatakan bahwa sejak video itu beredar luas, ia dan teman-temannya menghentikan kegiatannya sampai situasi normal lagi. (uji/git).