Warga Sekitar Migas Blok Cepu Bojonegoro Mulai Kesulitan Mendapatkan Air

Warga Sekitar Migas Blok Cepu Bojonegoro Mulai Kesulitan Mendapatkan Air KEMARAU. Warga sekitar proyek migas Blok Cepu, Bojonegoro mengambil air dari HIPPAM yang berada di tengah sawah. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Warga sekitar ladang minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan minum, memasak, mencuci, mandi dan minum ternak.

Di Dusun Kaliglonggong, Desa/Kecamatan Gayam misalnya, sejak Mei lalu warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Kondisi ini rutin dialami setiap memasuki musim kemarau. Untuk mendapatkan air, warga mengandalkan suplai air dari desa yang dikelola Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) untuk keperluan minum, masak dan lainnya.

“Tetapi suplai air dari HIPPAM itu juga tidak cukup. Sebab, air HIPPAM sering tidak keluar dan dibagi dengan warga dusun lainnya,” ujar salah satu warga, Warno (47).

Dusun Kaliglonggong terletak di daerah pedalaman. Selain dusun itu, dusun lainnya yang sering jadi langganan kekeringan yaitu Dusun Sumur Pandan, Desa/Kecamatan Gayam. Dua dusun ini berada di dekat lokasi proyek migas Banyu Urip Blok Cepu.

Camat Gayam, Hartono mengatakan, dari 12 desa se-kecamatan setempat hanya Dusun Kaliglonggong dan Dusun Sumur Pandan di Desa Gayam yang mengalami kekeringan parah setiap tahunnya. Oleh karena itu, pihaknya akan memprioritaskan bantuan air bersih ke dusun tersebut pada bulan Juli-Agustus. "Pada bulan itu bisa dipastikan kekeringan parah terjadi," ujarnya.

Ia menghimbau kepada warga apabila mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari segera melapor ke pemerintah desa atau kecamatan. Agar, lanjut dia, laporan itu segera diteruskan ke kecamatan. “Kalau ada laporan krisis air bersih, kami langsung menindaklanjutinya dengan mengirim bantuan air bersih memakai truk tangki,” ujarnya.

Sementara itu menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan, sejauh ini warga yang melaporkan adanya kekeringan dan krisis air bersih untuk keperluan rumah tangga belum ada. Sedangkan, laporan yang diterima baru wilayah pertanian. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Musim Kemarau Tahun ini Tak Sesuai Harapan Pengrajin Batu Bata Merah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO