GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Wakil Bupati Aminatun Habibah, menghadiri puncak Hari Santri Nasional (HSN) ke-7 Gresik, di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Senin (19/12/2022).
Kegiatan yang dihadiri ribuan siswa dan santri dari sekolah/madrasah se-Kabupaten Gresik ini, juga diisi dengan Ngaji Bareng dengan para Gawagis (gus atau putra kiai).
BACA JUGA:
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
Bupati mengatakan, menjadi seorang santri tidak boleh punya rasa minder.
"Lulusan pondok sudah mempunyai wawasan intelektual yang luar biasa. Menjadi santri tidak boleh minder. Banyak bupati, kapolres, bahkan jenderal TNI dan Polri yang berlatar belakang pondok," ucap Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.
Gus Yani menyampaikan, dunia pesantren saat ini, menjadi sebuah kebutuhan di tengah kemajuan teknologi.
Menurutnya, dalam pesantren, para santri selain dibekali dengan ilmu pengetahuan, juga dibekali pemahaman tentang agama. Hal ini, merupakan suatu bekal yang sangat penting untuk dimiliki generasi muda.
Sementara itu, Wakil Bupati menambahkan, pentingnya bagi generasi muda untuk tidak berhenti menuntut ilmu. Pesan ini disampaikan tidak hanya kepada murid, melainkan juga kepada para pengajar.
"Anak-anakku sekalian, santri-santri serta bapak ibu guru semua, mari kita senantiasa mencari ilmu sepanjang hayat. Dengan bertambahnya ilmu dan akhlak, maka tingkah laku kita menjadi tingkah laku yang sesuai dengan akidah," pesannya.
Puncak peringatan HSN Kabupaten Gresik menghadirkan tiga Gawagis sebagai pemateri dalam sesi Ngaji Bareng. Mereka adalah, Gus Lathoif, Gus Amak dan Gus Robith. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News