Jadi Tradisi, Ratusan Koper Jemaah Haji di Tuban Dihiasi Aksesoris, Mulai Boneka hingga Tali Rafia

Jadi Tradisi, Ratusan Koper Jemaah Haji di Tuban Dihiasi Aksesoris, Mulai Boneka hingga Tali Rafia Seorang petugas sedang menata koper para jemaah haji. Tampak setiap koper jemaah memiliki tanda khusus yang dipasang pemiliknya. Seperti foto pribadi, boneka, gantungan kunci, hingga tali rafia.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan koper Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tuban mulai dikumpulkan di kantor kemenag setempat, Kamis (2/6/2022). Selanjutnya, barang bawaan jemaah haji itu akan dikirim ke Embarkasi Kemenag Jatim.

Seperti telah menjadi tradisi turun-temurun, setiap koper jemaah memiliki tanda khusus yang dipasang pemiliknya. Seperti foto pribadi, boneka, gantungan kunci, tali rafia, dan sejumlah barang dipasang di koper jemaah.

Bahkan, beberapa orang menandai kopernya dengan bungkus jagung, memakai tutup botol obat tanaman, hingga selendang. Hiasan itu sengaja dipasang para CJH untuk memudahkan barang bawaan dikenali.

"Dikasih tanda supaya tidak tertukar dan lebih mudah dikenali. Ada yang pakai boneka, gantungan kunci, dan bermacam-macam ornamen lain," ujar Supangat, salah satu CJH Kabupaten Tuban.

Di tempat yang sama, salah satu CJH asal Kebonsari, Tuban Muslihin (56) juga memberi tanda khusus di kopernya. Namun terkait isinya, dirinya lebih mengutamakan membawa persediaan makanan yang cukup banyak. Sebab, ia khawatir tidak cocok dengan makanan Arab Saudi.

"Pakaian saya minimalkan, lebih banyak isi makanan dan obat biar di sana sehat," tutur pria yang juga tenaga kesehatan ini.

Muslihin berharap, agar pelayanan haji tahun ini bisa lebih optimal. Sebab menurutnya, jumlah CJH hanya sepertiga dari kuota biasanya. Tahun ini dirinya berangkat bersama istri setelah masuk kuota cadangan di tahun 2019 lalu.

"Alhamdulillah, tahun ini sudah bisa berangkat. Semoga berjalan lancar dan bisa menjalankan ibadah sebaik mungkin," ucapnya penuh syukur.

Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir menuturkan bahwa pihaknya telah memberikan tanda berbeda di setiap koper jemaah dan disesuaikan tanda warna sesuai kloter dan grupnya masing-masing.

Namun begitu, dirinya tidak melarang jika jemaah memberikan tanda khusus pada barang bawaannya agar mudah dikenali. Asalkan, berat isi koper tidak melebihi 15 kilogram.

"Tidak masalah jemaah memberi tanda khusus pada kopernya, yang penting beratnya maksimal 15 kilogram," jelasnya.

Lebih lanjut, setelah koper jemaah sampai di Kemenag Tuban, dicocokkan oleh Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Tuban untuk dikelompokkan sesuai rombongannya.

Selanjutnya, setelah koper terkumpul dan lolos sortir maka akan dibawa dan dikumpulkan di embarkasi Surabaya.

"Kita instruksikan kepada para CJH untuk mengumpulkan koper besar mereka ke Kantor Kemenag Tuban sejak pagi, karena sore ini akan diberangkatkan ke Surabaya," tutupnya. (gun/ari)