Tafsir Al-Hijr 42: Pakai Logika, Cara Iblis Menjerumuskan Kalangan Intelektual

Tafsir Al-Hijr 42: Pakai Logika, Cara Iblis Menjerumuskan Kalangan Intelektual Ilustrasi

Oleh: KH. Musta'in Syafi'ie...


BangsaOnline - Tuhan memberi jaminan, bahwa Ibils tidak akan mampu menjerumuskan semua anak Adam, kecuali mereka yang mau mengikuti saja. "Inn 'ibady lais lak 'alaihim sulthan, illa man ittaba' min al-ghawin". al-Ghawin artinya curang dan melewati batas aturan. Ternyata manusia yang mengikuti Iblis lebih banyak ketimbang yang tidak ikut. Kalangan ahli nahwu menjadikan ayat ini sebagai dalil, bahwa sisa pada al-mustatsna minh boleh lebih sedikit dibanding kumulasi pada al-mustatsna, atau, jumlah akhir al-mustatsna boleh lebih besar daripada jumlah akhir pada al-mustatsna minh setela praktik istirtsna' selesai.

Iblis yang pertama kali menggunakan logika ketika berdialog dengan Tuhan soal pembangkangan yang ia lakukan. Bahwa api lebih baik daripada tanah. Kini Iblis tahu bahwa anak Adam banyak yang pinter, maka Iblis harus pakai cara akademik juga. Ketika menggoda kaum intelektual, maka cara terbagus adalah penggelinciran pemikiran, "zallah".

Itulah, maka di kalangan perguruan tinggi agama sering kali muncul pemikirian-pemikiran menyimpang, seperti tidak perlu shalat, sebab yang dipentingkan itu tujuannya, yakni mengingat Allah. Yang penting ati iling, hati ingat kepada Allah sebagai Rabb, maka cukuplah. Lalu berdalil bla bla bla.

Termasuk menghapus hukuman berat, seperti hukuman mati, rajam, potong tangan, cambuk dan sebagianya. Mereka berkata, hukuman mati tidak sesuai dengan Hak Asasi Manusia, tidak sejalan dengan budaya kita, kejam, sadis, tidak menyelesaikan masalah, tidak ada bukti penurunan kejahatan dan lain-lain.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO