
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur (Jatim).
Ia mengungkapkan hal tersebut dalam agenda Jumat Barokah. Selain menguatkan fungsi 1.625 kader motivator yang tersebar pada 18 kelurahan se-Kota Mojokerto, peran RT/RW juga diperlukan dalam menggerakan masyarakat untuk senantiasa bergotong royong menjaga kebersihan di lingkungannya.
BACA JUGA:
- Wali Kota Mojokerto Jenguk Pasien Korban Laka Bus Tol Sumo di Rumah Sakit
- Perserta Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II Belajar tentang Budaya ke Kota Mojokerto
- Gara-Gara Korsleting Charger Hp, Sebuah Rumah di Mojokerto Terbakar, Dua Bocah Dilarikan ke RS
- Cegah Kelangkaan Bahan Pokok Jelang Lebaran, Satsamapta Polres Mojokerto Kota Gelar Monitoring Rutin
"Pemerintah tanpa kepedulian masyarakat tidak akan ada hasil yang maksimal, ini adalah sinergi dan kolaborasi untuk menekan angka DBD dan DD di musim hujan ini," ujarnya ketika mengunjungi Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jumat (28/1).
Ning Ita (sapaan akrabnya) juga menyampaikan kasus stunting di Kota Mojokerto, yang mana angka stunting di wilayahnya merupakan terendah se-Jawa Timur, 6,9 persen. Namun, ia bersama suaminya, Supriyadi Karima Syaiful, tetap memberikan edukasi serta pendampingan bagi ibu yang masih memiliki anak stunting.
"Jumlah anak-anak stunting yang tidak banyak tadi saya coba ajak interaksi ibunya, kita memberikan edukasi dan pendampingan ke depannya," tuturnya saat berada di Posyandu Bina Keluarga Balita 'Melati' jalan Kemasan gang. 4 kelurahan Blooto.
Simak berita selengkapnya ...