Dugaan Korupsi Bansos Sapi Disidak Penyidik Kejari Sidoarjo, Sapi Betina Disulap jadi Sapi Perah

Dugaan Korupsi Bansos Sapi Disidak Penyidik Kejari Sidoarjo, Sapi Betina Disulap jadi Sapi Perah Penyidik dari Kejari Sidoarjo saat melakukan sidak. Foto : khumaidi/BANGSAONLINE

SIDOARJO (BangsaOnline) - Dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) sapi yang dilakukan kelompok ternak (Poknak) Karya Bersama di Dusun Klagen dan Poknak Sejati di Dusun Areng-areng Desa Tropodo Kecamatan Krian, semakin kuat.

Buktinya, inspeksi mendadak (sidak) dalam rangka pengusutan dugaan korupsi yang dilakukan penyidik bersama Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DP3) Sidoarjo yang diwakili Kabid Peternakan drh. Bambang Erwanto ke Dusun Klagen Desa Tropodo ditemukan kejanggalan. Sebab, sapi bansos yang semestinya pemeliharaan sapi betina, kenyataannya di sulap berubah menjadi sapi perah di kandang.

Selain itu, sapi perah tersebut diduga meminjam dari seorang pengusaha tahu dan sapi perah di Dusun Klagen RT 07 RW 04 Desa Tropodo Kecamatan Krian yakni H.Umar Amin. Seharusnya, sapi dikandang milik dari Poknak Karya Bersama yang di ketuai Supartono maupun Poknak Sejati yang diketuai H. Ismail selaku Kades Tropodo.

Dengan berbagai kejanggalan tersebut, penyidik dari akan memanggil ulang H. Ismail selaku Ketua Poknak Sejati sekaligus Kepala Desa Tropodo dan Suparno selaku Ketua Poknak Karya Bersama.

"Masih banyak kejanggalan. Kemungkinan kedua poknak perlu diperiksa lagi untuk dimintai keterangan," ujar penyidik , Kurniawan SH disela-sela sidak di Desa Tropodo Kecamatan Krian. Senin (30/03).

Sementara itu, Kabid Peternakan DP3 Sidoarjo drh. Bambang Erwanto ketika dikonfirmasi melalui ponsel terkait temuan adanya sapi perah di kedua poknak tersebut, menyangkalnya. Dia berdalih kondisi sapi masih ada dan jumlah sapi milik Poknak Sejati masih ada sekitar 50 ekor sapi betina dan 16 ekor sapi jantan. Sedangkan sapi milik Poknak Karya Bersama masih ada sebanyak 49 sapi betina, 3 sapi jantan serta 14 anak sapi atau pedet.

"Jumlah sapi di kedua poknak di Desa Tropodo masih mendingan. Duga sapi-sapi (bansos) banyak yang dijual, itu hanya isu saja," cetusnya dengan nada enteng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO