“Semoga pelatihan ini tidak hanya kali ini, namun ada pelatihan-pelatihan lagi karena ada UMKM-UMKM yang belum mengerti. Mudah-mudahan kita bisa besar bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans berterima kasih atas sinergi bersama Pemerintah Kota Kediri. Ia menjelaskan, CrediBook adalah startup yang memiliki visi untuk mengajak UMKM di Indonesia go digital dengan meningkatkan literasi keuangan.
CrediBook melalui aplikasi pencatatan keuangan hadir untuk membantu UMKM mengelola keuangan secara cepat.
“Di era digital saat ini, kita dituntut serba cepat dan akurat dalam berusaha. CrediBook memiliki fitur pengelolaan keuangan di antaranya pemasukan, pengeluaran, pembayaran, sampai memisahkan laporan keuangan usaha dan pribadi,” jelasnya.
Pelatihan hasil kolaborasi Pemkot Kediri dan Credibook tersebut diikuti oleh 200 UMKM Kediri dari beragam latar belakang usaha, seperti: makanan dan minuman, fesyen dan kriya, jasa, hingga pertanian. Pelatihan yang dilakukan secara daring tersebut menghadirkan 2 narasumber yaitu Alex Rahardjo (Pakar Keuangan dan Founder Rintisan Indonesia) dan Christian Dotulong (Head of Marketing CrediBook).
Untuk diketahui, CrediBook merupakan aplikasi pencatatan dan manajemen keuangan yang dapat diunduh gratis oleh pelaku UMKM di playstore. Sejak awal mula diluncurkan tahun 2020 lalu, CrediBook telah diunduh lebih dari 500.000 user. CrediBook juga dinobatkan sebagai pahlawan UMKM digital 2020 oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembanguan Ferry Djatmiko dan Kepala Disperadagin Kota Kediri Tanto Wijohari. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News