Gathering Hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro Dihadiri Petani Hidroponik dari Malaysia

Gathering Hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro Dihadiri Petani Hidroponik dari Malaysia Berbagai sayuran segar yang ditanam dengan sistem hidroponik terpapar dalam gathering hidroponik se-Indonesia di Puspa Agro, Minggu (22/3). foto : khumaidi/BangsaOnline.com

SIDOARJO (BangsaOnline) - Keterbatasan lahan bukan menjadi penghalang untuk tetap menyalurkan hobi berkebun sekaligus menjadi petani yang menghasilkan keuntungan besar. Untuk itu, Komunitas Hidroponik Surabaya (KHS) menggelar gathering Hidroponik se- Indonesia yang berlangsung di gedung pertemuan Pasar Induk Puspo Agro di Desa Jemundo Kecamatan Taman, Minggu (22/03).

Pertemuan tersebut mengusung tema "Era Baru Pertanian Indonesia, Pemuda Bangga Menjadi Petani Hidroponik". Tujuannya, memberikan masukan positif kepada komunitas petani hidroponik,bahwa keterbatasan lahan tetap bisa berkembang asalkan ada kemauan.

Kendati Gubenur Jatim H.Sukarwo serta Bupati H.Saiful Ilah tidak hadir, tetapi sekitar 700 orang peserta dari penjuru Indonesia tetap antusias. Bahkan ada beberapa peserta dari Negara jiran yakni Malaysia yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Menurut Rahmat (30) salah satu peserta dari Kota Semarang, Jawa Tengah mengatakan, bahwa, komunitas hidroponik di Jawa tengah sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Dengan adanya study banding di Sidoarjo ini,bisa menambah wawasan bagi petani hidroponik kedepan. Apa yang kami dapatkan dari hasil pembelajaran di Sidoarjo ini, kami edukasikan sehingga keterbatasan lahan tidak menjadi kendala karena dengan sistem hidroponik,kami tetap bisa berkembang," tegasnya.

Manager Kebun, Kiptiyah mengatakan,bahwa, menanam sayur-sayuran dengan metode hidroponik dapat menggunakan berbagai media tanam. Salah satunya yakni menggunakan rockwool atau sebuah endapan serbuk batu. Sebab media tersebut paling lama dalam menyimpan air.

”Kami memilih media tanam rockwool karena paling tahan dan paling lama dalam menyimpan air untuk tanaman,” jelasnya.

Dia menyarankan agar mendirikan greenhouse atau tempat untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal. Hal tersebut dapat meminimalisir hama tanaman juga penen lebih cepat dan lebih segar.

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO