Kampung Organik, Destinasi Wisata Alternatif di Bondowoso

Kampung Organik, Destinasi Wisata Alternatif di Bondowoso Baidhawi bersama pengunjung saat melakukan tubing (ngintir) dengan ban mobil. Foto: Sugiyanto/BangsaOnline.com

“Selain berwisata menikmati suasana pedesaan yang tampak asri dan hijau, pengunjung juga bisa belajar secara langsung kepada warga desa. Di antaranya, tentang budidaya ikan koi, pembuatan pupuk, pembuatan pakan ikan, maupun budidaya holtikultura. Semuanya dilakukan secara organik,” tambah pria yang murah senyum ini .

Baidhawi memaparkan, desa ini juga memiliki lahan sawah pecontohan seluas sekitar 25 hektare. Sawah dikelola dengan menggunakan pola cocok tanam organik murni. Artinya, selain tanpa menggunakan pupuk kimia, air yang digunakan untuk mengairi sawah ini juga berasal dari sumber air.

Pada hari-hari tertentu, pengunjung bisa langsung turun ke sawah untuk melihat secara langsung pola cocok tanam. Bahkan, jika mau, pengunjung juga bisa turut membajak lahan maupun menanam padi.

“Kami sudah dapat sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) sebagai kawasan dengan sistem produksi organik,” imbuh Baidhawi, saat berbincang dengan BangsaOnline.com.

Setelah puas berkeliling di Desa , pengunjung bisa juga mecoba bermain tubing di sungai desa. Tubing adalah arung sungai dengan menggunakan ban dalam mobil. Kendati memiliki tingkat kesulitan relatif rendah, tapi cukup untuk memompa adrenalin di hari libur. (gik/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mandi di Air Terjun Sedudo Nganjuk, Bisa Bikin Awet Muda?':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO