KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Program Inkubasi Wirausaha Kota Mojokerto mulai menyasar sekolah. Puluhan guru prakarya tingkat SMP Negeri se-Kota Mojokerto digembleng secara serius untuk mengikuti program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, tahun ini ada sekitar 29 guru SMPN di Kota Mojokerto yang mengikuti program inkubasi wirausaha pembuatan jajanan tradisional berbahan beras dan jajanan tradisional berbahan non beras.
BACA JUGA:
- Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
- Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
- Sukses Program Baksos Jilid 1, Pemkot Mojokerto Luncurkan Neo Baksos MAK Jilid 2
- Gercep Atasi Masalah Sampah, Pj Wali Kota Mojokerto Terjunkan 4 Alat Berat dan Mesin Pengeruk
"Tak hanya itu, mereka juga kita ikutkan inkubasi pembuatan jamu tradisional. Sebab, sejumlah sekolah SMPN di Kota Mojokerto sudah bisa memanfaatkan lahan sekolahnya untuk ditanami tanaman obat keluarga (toga) dan sayur-sayuran hidroponik serta organik," ujar Ning Ita, sapaan Ika Puspitasari saat mengunjungi SMPN 3 Kota Mojokerto, Selasa (28/9) siang.
Ia mencontohkan, SMPN 3 misalnya, sekolah yang pernah meraih juara nasional sekolah adiwiyata ini sukses membudidayakan tanaman hidroponik sawi dan kangkung serta tanaman herbal berupa jahe merah, serai, serta lengkuas.
"Dari tanaman tersebut, mereka sudah mampu mengolahnya secara mandiri dengan melibatkan para siswa untuk menjadi jamu anti virus yang sangat laku diperjual belikan di pasaran," ujarnya bangga.
Ning Ita sangat mengapresiasi sekolah yang sejak dini sudah menanamkan jiwa wirausaha kepada peserta didiknya. Karena kemampuan ini sangatlah dibutuhkan sebagai bekal mereka saat lulus sekolah nanti.