4.000 KK di Bojonegoro dapat Subsidi Jaringan Gas Rumah Tangga

4.000 KK di Bojonegoro dapat Subsidi Jaringan Gas Rumah Tangga Ilustrasi: Jaringan gas di Batam

BOJONEGORO (BangsaOnline) - Sebanyak 4.000 Kepala Keluarga (KK), Warga yang tersebar dibeberapa kecamatan di Bojonegoro mendapat subsidi rumah tangga. Subsidi itu merupakan program pemerintah pusat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2020 mendatang.

Menurut konsultan pembangunan rumah tangga, PT Bernanta Jasindo, Ade Abdullah, saat ini proses pembangunan di Bojonegoro baru sebatas survei detail enginering desain dan kontruksi. Kabupaten Bojonegoro sendiri mendapat jatah itu atas permintaan Bupati, Suyoto.

"Kami sudah menempelkan stiker calon pengguna di rumah masing-masing," ujarnya, Jumat (13/3/2015).

Dia mengatakan, sebagai gelombang pertama beberapa daerah yang terpiliih ada enam titik di Kecamatan Kota. Enam titik itu yakni, Desa Sukorejo, Kelurahan Mojokampung, Kepatihan, Sumbang, Klangon, dan Kelurahan Kadipaten. "Wilayah itu yang diarahkan dari Bupati, Suyoto," lanjutnya.

Pengembangan gas alam itu diambil dari jalur pipa gas Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 271 Km. Proyek pipanisasi ini untuk menjamin pasokan gas diwilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Jaringan gas rumah tangga ini sistemmnya mudah seperti aliran PDAM, pipa langsung masuk kedalam kompor. Lebih aman jika dibanding dengan elpiji," ujarnya.

Gas alam ini jika bocor, kata dia, langsung menyatu dengan alam. Beberapa daerah yang sudah menggunakan jaring gas rumah tangga ini seperti Bogor, Jakarta, Surabaya, Sidoarjo. "Jaringan gas ini resiko bahayanya kecil," imbuhnya.

Sekadar diketahui, pipa gas Gresik-Semarang tersebut memiliki kapasitas 500 milion standard cubic feet per day (MMSCFD). Proyek pipanisasi ini akan melewati empat Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan tiga Kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi Gresem ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok. Pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya US$ 515,7 juta.

Selain itu, pertagas telah mendapat alokasi gas exxes dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean dan Husky sebesar 30 MMSCFD ditahun 2016, dan pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD, dan potensi gas Cepu Lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO