Pakai Sarung, Kiai Mulyadi Pimpin Upacara Peringatan HUT RI ke-76 di Ponpes Darul Ihsan

Pakai Sarung, Kiai Mulyadi Pimpin Upacara Peringatan HUT RI ke-76 di Ponpes Darul Ihsan Pengasuh Ponpes Darul Ihsan Menganti, Drs. KH. Mulyadi, M.M. saat memimpin upaca HUT RI ke-76. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Peringatan menyambut HUT RI ke-76 tahun dengan upacara pengibaran bendera merah putih juga dilakukan oleh keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Kecamatan Menganti, Kabupaten .

Pengasuh Ponpes Darul Ihsan Drs. KH. Mulyadi, M.M. memimpin langsung upacara yang diadakan di halaman pondok pesantren setempat. Upacara ini diikuti oleh para guru dan santri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat. Sebelum dimulai, peserta upacar diminta membersihkan hidung dan kumur-kumur dengan garam krosok.

Kiai Mulyadi menyampaikan, upacara ini sebagai salah satu alarm pengingat jasa ulama dan bentuk intropeksi diri.

Ia menegaskan, pandemi Covid-19 tidak lantas menghancurkan semangat para peserta santri, guru,  dan kepala sekolah dalam mengikuti peringatan HUT RI Ke-76. "Sebagai pengasuh pondok, saya memang sengaja meminta agar proses upacara bendera dilakukan di bawah terik matahari pagi. Hal ini menjadi momentum peserta dalam menguatkan optimisme dan sinergisitas negara Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19," ucapnya.

Kiai Mulyadi kemudian menyampaikan sebuah petikan kisah Rasulullah SAW. Dikatakan, saat berada di Makkah, Rasulullah SAW dilingkari dengan berbagai suku serta perbedaan keyakinan. Namun, Rasulullah tetap memberikan pengayoman dan berdakwah yang rahmatal lil alamin.

"Kalau saat ini Indonesia ditempati berbagai macam agama, maka keadaan ini sudah terjadi lebih dahulu di zamannya Rasulullah," terangnya.

Pada kesempatan ini, Kiai Mulyadi juga mengajak peserta upacara untuk selalu introspeksi diri dengan bertanya kepada diri sendiri tentang perjuangan dan pengorbanan yang sudah dilakukan untuk negara Indonesia.

"Mari kita merenung. Bagaimana dahulu para pejuang dan ulama dalam memerdekakan Indonesia. Bertaruh harta darah bahkan nyawa dalam menghadapi para penjajah. Mereka punya satu tujuan yaitu mengibarkan sangsaka merah putih," katanya.

"Karena itu, bukan menjadi rahasia jika saat ini Indonesia menjadi rujukan negara di dunia dalam menguatkan kecintaan kepada negara meskipun berbeda etnis, agama, dan budaya, namun tetap satu Indonesia," tukasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO