Alat Apherisis Jadi Kebutuhan Mendesak untuk Dukung Percepatan Penanganan Covid-19 di Jember

Alat Apherisis Jadi Kebutuhan Mendesak untuk Dukung Percepatan Penanganan Covid-19 di Jember Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember Zaenal Marzuki

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Antusiasme masyarakat untuk melakukan di Kabupaten cukup tinggi. Sehari mencapai puluhan orang. Namun, hal itu tidak didukung dengan alat yang memadai, sehingga masyakarat yang ingin mendonorkan plasma darahnya harus menunggu antrean berhari-hari.

Hal ini disampaikan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten , Zaenal Marzuki. Menurutnya, per hari ini sudah ada 36 orang yang sudah antre. Mereka tidak bisa langsung donor karena terbatasnya alat.

“Sebab, alat yang kami miliki hanya satu, itu pun dalam 1x24 jam alat tersebut hanya mampu melayani pendonor delapan orang. Kerena satu orang memakan waktu dua jam setengah, sementara yang antre sudah mencapai puluhan, yakni 36 orang di data kami per sore kemarin (Minggu, 15/8/21),” ujarnya usai mengikuti rapat bersama Pansus Covid -19 di Aula DPRD , Senin (16/8).

Untuk itu, kata dia, agar percepatan penanganan kasus Covid-19 lebih maksimal dibutuhkan sesegera mungkin pengadaan alat pendonor atau apherisis.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data minggu kemarin, ada 237 pasien Covid-19 di yang membutuhkan . “Ini sudah berkurang. Untuk total yang sudah terlayani ada sekitar 460 lebih,” tuturnya.

Menyikapi permintaan PMI , Wakil Ketua Pansus David Handoko akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) . “Keberadaan pansus ini dalam rangka kepentingan percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten ,” ujarnya.

Ia menilai pengadaan alat tersebut memang menjadi sesuatu yang mendesak. "Sebab yang dimiliki oleh PMI alatnya saat ini hanya satu, sehingga banyak yang antre. Dan itu juga dapat menghambat penanganan Covid di ," ujarnya.

Karena itu ia berjanji, bahwa pansus akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk pengadaan alat tersebut. (yud/eko/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO