KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pertunjukan wayang blang bleng dengan lakon Srawung Wayang, digelar di markas Gusdurian Mojokutho Pare, Kabupaten Kediri, Senin (17/5). Pertunjukan ini selain untuk ikut melestarikan budaya, juga dimaksudkan untuk menghibur, terutama anak-anak.
Meski dikhususkan untuk menghibur anak-anak, pertunjukan wayang blang bleng juga dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat agar mencintai budayanya.
Ki Ompong Soedarsono, si dalang menjelaskan, wayang ini disebut blang bleng karena semua unsur maupun situasi bisa masuk dalam lakon wayang.
"Kesenian wayang itu sudah menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya budaya Jawa saja. Jadi semua unsur harus bisa masuk dalam lakon wayang ini," katanya.
Di wayang blang bleng sendiri, selain ada wayang pada umumnya, juga ada yang bergambar para tokoh di Indonesia seperti Gus Dur, BJ. Habibi, dan yang lain. Ia ingin menjadikan wayang blang bleng sebagai sebuah kesenian yang mudah dimengerti siapa pun.
Pria ompong berusia 36 tahun itu sebenarnya asli Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tapi sejak tahun 2008 lalu sudah pindah ke Temanggung, Jawa Tengah.
Lelaki berambut gimbal itu sangat atraktif saat memainkan wayangnya. Tidak seperti dalang pada umumnya, penampilan Ki Ompong saat pertunjukan di Markas Gusdurian Mojokutho banyak dipasangi dedaunan.
Sekali-kali, dia bertanya dan menjawab setiap ada anak-anak yang nyeletuk. “Hayoo siapa tokoh ini,” katanya saat ada pertanyaan tokoh wayang Brontoseno yang dimainkan.
Dengan gaya khas dalang, ia menerangkan semua tokoh-tokoh yang dimainkan dengan baik. Mulai dari semar, punakawan, maupun brontoseno. Semuanya ada, hanya sebagian dia ubah dengan bentuk wajah hansip, polisi, petani, hingga profesi lainnya.