Datangi Polres, PWI Pasuruan Gelar Aksi Solidaritas Atas Penganiayaan Terhadap Wartawan Tempo

Datangi Polres, PWI Pasuruan Gelar Aksi Solidaritas Atas Penganiayaan Terhadap Wartawan Tempo Para wartawan anggota PWI Pasuruan saat menggelar demo di mapolres setempat mengecam kekerasan terhadap wartawan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan anggota menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Pasuruan, Jl. Gajah Mada dan Makodim 0819 Pasuruan, Jl. Veteran, Rabu (31/3).

Para kuli tinta yang terdiri dari media cetak, online, TV, dan radio ini berangkat dari kantor di Alun-Alun Utara.

Sambil membawa poster, mereka menyuarakan keprihatinan atas penganiayaan yang dialami Nurhadi, jurnalis majalah Tempo. Bahkan, Nurhadi diancam dibunuh. 

“Pakai Otak, Jangan Pakai Dengkul”, ” Kalau Bersih, Jangan Risih”, “Pakai Nalar, Jangan Kasar”, “Jangan Lagi Ada Kekerasan Terhadap Wartawan”, demikian bunyi sejumlah poster yang dibawa para wartawan.

Dalam aksinya, mendesak pelaku penganiayaan terhadap Nurhadi, diusut dan diproses hukum.

“Sekarang sudah bukan zamannya lagi main kekerasan. Kami dari insan pers, berpedoman pada UU Pers. Ketika Nurhadi meliput, dia sedang melakukan tugas jurnalistiknya. Ingin mengonfirmasi tersangka korupsi. Ini bagian dari tugas jurnalistik, agar informasi valid. Tapi justru mendapat perlakuan kasar, bahkan mengarah ke pidana. Jelas pelakunya harus diproses hukum,” ujar Djoko Hariyanto, Ketua .

Usai orasi, Djoko Hariyanto menyerahkan surat pernyataan sikap terhadap Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman. Setelah itu mereka bergeser ke Makodim 0819 di Jalan Veteran.

Di makodim, puluhan wartawan berkumpul dan langsung masuk untuk menyerahkan surat pernyataan sikap. Kodim turut menjadi tempat aksi wartawan, karena insiden penganiayaan itu diduga juga melibatkan oknum. (afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO