Imigran Illegal Gantung Diri di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo

Imigran Illegal Gantung Diri di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo Mayat imigran illegal dimasukkan ke ambulan untuk dibawa ke RS Pusdik Gasum Porong. foto : nanang ichwan/BangsaOnline.com

SIDOARJO (BangsaOnline) - Ali Muhammad (19) seorang warga negara asing (WNA) dari Afganistan. nekat gantung diri di balkon menggunakan ikat pinggang di rusunawa Puspa Agro Desa Jemundo Kecamatan Taman, Selasa (10/02). Imigran illegal tersebut diduga stres akibat hidup di penampungan. Aksi nekat tersebut diketahui teman sekamar pagi hari dan dilaporkan ke security untuk diteruskan ke Mapolsek Taman.

Sebenarnya, dia baru satu setengah bulan berada di rusunawa Puspa Agro. Sebelumnya, Ali Muhammad tinggal di rusunawa atau Rumah Deteminasi Imigran (Rudenim) Tanjung Pinang.

“Setelah kami mendapat laporan dari petugas jaga rusunawa, langsung mendatangi lokasi untuk mengecek kebenarannya. Ternyata memang benar ada bunuh diri di Rusunawa Puspa Agro kamar 313 lantai III, ujar Kapolsek Taman, Kompol Kusminto.

Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sambung Kompol Kusminto, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan oleh pihaknya. Kemudian, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong untuk dilakukan otopsi.

Meski demikian, pihak kepolisian juga memeriksa beberapa saksi, namun, nampaknya pihak kepolisian kesulitan untuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Alasannya, dari pihak saksi yang merupakan teman sekamar korban, hanya bisa menggunakan bahasa Afganistan.

“Penyidik masih melakukan pemeriksaan. Kami terkendala bahasa, karena saksi ini tidak paham bahasa Indonesia maupun Inggris. Sehingga kami harus mencari orang yang bisa alih bahasa dari Afganistan ke bahasa Inggris,” terangnya.

Sementara itu, Kepala imigrasi Surabaya Enang Syamsi mengatakan setelah jenazah dilakukan otopsi, pihaknya berkoordinasi dengan LSM International Organization for Migration (IOM), untuk menghubungi keluarganya di Afghanistan.

“Saat ini kami sedang melakukan kordinasi dengan LSM IOM untuk segera menghubungi keluarganya di Afganistan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO