
BANGSAONLINE.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun ini berhasil menjadi perguruan tinggi dengan jumlah proposal terbanyak didanai di Jawa Timur (Jatim), sekaligus menempati posisi ketiga secara nasional dengan total 44 proposal lolos pendanaan.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Diktisaintek) secara resmi mengumumkan daftar proposal peraih PKM Skema Pendanaan Tahun 2025 beserta dana yang diperoleh.
Ketua Satgas PKM ITS 2025, I Putu Eka Widya Pratama mengungkapkan, ITS tahun ini memperoleh total pendanaan sebesar Rp320,06 juta.
“ITS juga mencatat hasil baik dengan meraih pendanaan di delapan bidang PKM,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).
Eka membeberkan bahwa perolehan dana ini paling banyak berasal dari bidang PKM Riset Eksakta (PKM-RE) sebanyak 13 proposal. Disusul oleh 10 proposal PKM Karsa Cipta (PKM-KC), 5 proposal PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), 4 proposal PKM Kewirausahaan (PKM-K), 4 proposal PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), 3 proposal PKM Karya Inovatif (PKM-KI), 3 proposal PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), dan 2 proposal PKM Penerapan Iptek (PKM-PI).
Meski menorehkan capaian positif, ITS yang menempati klaster I perguruan tinggi hanya dapat mengajukan 240 proposal ke Sistem Informasi Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Simbelmawa) untuk Liga PKM 2025 lalu. Kuota ini menurun cukup drastis dari tahun sebelumnya yang berada di angka 400 proposal.
“Hal ini serempak terjadi di semua perguruan tinggi, tak terkecuali yang sudah sering menjadi juara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas),” jelasnya.
Dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS tersebut menambahkan, dana maksimal yang diterima untuk setiap proposal pun tak luput mengalami penurunan. Yakni dibatasi maksimal Rp8 juta per proposal, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp10 juta per proposal.
“Penyusutan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tim dan pembimbing untuk memaksimalkan dana yang ada,” kata Eka.
Kendati demikian, Eka mengaku bahwa penurunan ini justru menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas proposal sejak tahap awal. Menurutnya, para tim dapat semakin menumbuhkan jiwa kompetitifnya karena standar dan kuantitas penerimaan yang semakin ketat.
“Tahun ini kita akan sangat berfokus pada kualitas proposal masing-masing tim,” tandasnya.
Tim Satgas PKM ITS 2025 telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengawal keberlanjutan proposal terdanai agar bisa melaju hingga ke Pimnas 2025 nanti. Eka menyebut pentingnya kolaborasi antara tim, dosen pembimbing, dan dosen penalaran ITS untuk menyatukan visi serta memastikan eksekusi proposal berjalan sesuai yang diharapkan. Di samping itu, para tim akan terus mendapatkan pengawasan, evaluasi, serta berbagai pelatihan yang dibutuhkan.
Lelaki asal Bali itu pun menekankan bahwa dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai target ITS dalam ajang bergengsi ini. Baik itu peran dari pimpinan beserta jajarannya, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS, Ksatria Sepuluh Nopember (KSN) hingga Tim Kawal dari tiap Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD).
“Peran aktif dari seluruh elemen sangat penting dalam mewujudkan capaian terbaik ITS di ajang ini,” tandasnya. (msn)