Kota Batu Kembali Zona Merah, Dewanti Minta Satgas Covid-19 Diaktifkan Hingga Tingkat Dusun

Kota Batu Kembali Zona Merah, Dewanti Minta Satgas Covid-19 Diaktifkan Hingga Tingkat Dusun Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - kembali ke zona merah penyebaran Covid-19. Wali Hj. Dewanti Rumpoko menyebut penetapan zona merah ini karena ada peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19, khusunya dari klaster keluarga seperti yang terjadi di Desa Tlekung dan Songgokerto.

Seperti di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, di mana ada puluhan warga yang dinyatakan positif Covid-19. Penularan menyebar luas di Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, setelah sejumlah warga mengunjungi jenazah terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga akhirnya, terpaksa diberlakukan PSBL mulai 28 November sampai 7 Desember 2020.

Saat menggelar rapat bersama Forkompimda , Dewanti mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, serta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, peningkatan warga yang terpapar Covid-19 bukan dari sektor pariwisata, tapi dari klaster keluarga.

"Meningkatnya angka warga yang konfirm positif Covid-19 ini bukan karena sektor pariwisata, melainkan dari klaster keluarga," ujar Dewanti.

Dewanti juga menilai, terseretnya ke zona merah akibat dari tidak disiplinnya masyarakat maupun lengahnya kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Karena itu, ia meminta Satgas Covid-19 diaktifkan kembali hingga tingkat dusun.

“Ketidaktahuan masyarakat yang paling utama. Masyarakat sebetulnya sudah diberikan pemahaman disiplin protokol. Keteledoran kita semua, termasuk satgas yang masif lagi,” terangnya.

Ia berharap, satgas di tingkat dusun bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan. Dewanti ingin, masyarakat tidak memandang remeh pandemi Covid-19. Bahwasannya, virus ini masih ada dan perlu diwaspadai.

“Kami semua sepakat menghidupkan kembali satgas sampai ke tingkat dusun. Dulu awal-awal wah. Sekarang agak kendor, nah sekarang harus dihidupkan lagi. Covid-19 ini masih ada, harus disiplin protokol kesehatan,” urainya.

“Berkaca pada kasus Tlekung, jika ada warga yang sakit, harus segera dilaporkan ke Puskesmas terdekat. Lalu akan ada tindakan medis oleh petugas, salah satunya adalah tes cepat. Akan ada rekomendasi dari petugas puskesmas apakah orang yang sakit tersebut boleh dijenguk atau tidak,” urainya.

Dalam kesempatan ini, Dewanti juga mengonfirmasi bahwa kuota rumah sakit untuk pasien Covid-19 di telah penuh. Berkaitan dengan itu, pemdes/kelurahan diminta untuk menyediakan tempat karantina di wilayahnya masing-masing.

Ia mencontohkan banyaknya homestay di Desa Oro-Oro Ombo. Menurutnya, tempat itu bisa dimanfaatkan untuk karantina. Apalagi, lokasinya jauh dari keramaian.

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO