​Laela, Gadis Disabilitas Asal Kediri Terbitkan Buku untuk Memotivasi Difabel agar Dapat Berkarya

​Laela, Gadis Disabilitas Asal Kediri Terbitkan Buku untuk Memotivasi Difabel agar Dapat Berkarya Laela Nadliffah Sutiono dan bukunya. (foto: ist)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berkarya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Laela Nadliffah Sutiono, gadis 24 tahun asal Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Laela yang menyandang disabilitas fisik sejak kecil ini berhasil membuat sebuah buku tentang kehidupan penyandang difabel di rumah rehabilitasi, berjudul Melodi Cinta PPL.

Di tengah segala keterbatasan yang ia miliki, Laela menulis buku tentang banyaknya anak disabilitas yang tinggal di Rehabilitasi Centrum (RC) takut dengan mahasiswa magang yang mencari data tentang disabilitas. Padahal, jika dapat dekat dengan mahasiswa tersebut, sebenarnya tidak seseram yang dibayangkan, bahkan bisa berteman dengan baik.

“Takut dengan mahasiswa karena berpikiran jika mahasiswa hanya butuh data dan takutnya data itu nanti dimanfaatkan,” ungkap gadis yang sudah ditinggal ibunya sejak SD tersebut.

Sebelum membuat buku ini, Laela sempat mengalami depresi yang luar biasa. Karena saat berada di RC dirinya mendapatkan musibah atas meninggalnya ayahnya, dan tidak lama kemudian juga disusul kakek dan neneknya pun meninggal.

Menjalani kehidupan di RC Prof. Dr. Soeharso Kota Surakarta tahun 2018 menjadi titik balik kebangkitannya. Di sana Laela melihat banyak anak-anak yang kehidupannya jauh di bawahnya, sehingga dirinya ingin bangkit dari keterpurukan. Ia ingin memotivasi dan memberi pemahaman kepada disabilitas lain bahwa mahasiswa tidaklah jahat.

“Sempat depresi luar biasa, bahkan setiap hari menangis. Hingga suatu ketika saya melihat ada salah satu anak di RC yang menyandang disabilitas daksa namun tidak pernah mengeluh pada kehidupannya, sehingga dengan hal itu saya mencoba untuk bangkit,” tuturnya.

Selanjutnya, Laela mencoba menulis kisahnya yang bertemu dengan mahasiswa asal Surakarta yang hingga kini menjadi sahabatnya. Harapannya dengan buku yang diterbitkannya tersebut bagi penyandang disabilitas tidak ada lagi kata tidak suka kepada mahasiswa.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO