PAD Terpukul, DPRD Gresik Minta Pemkab Geliatkan Wisata Desa

PAD Terpukul, DPRD Gresik Minta Pemkab Geliatkan Wisata Desa Wakil Ketua Komisi II M. Syahrul Munir ketika memberikan keterangan pers. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Upaya pemulihan perekonomian terdekat, tambah Syahrul, DPRD telah meminta pemerintah agar menggeliatkan pariwisata desa untuk kemandirian desa. "Saat ini wisata desa jadi primdona dan banyak menghasilkan pundi keuangan desa. Kami akan terus support desa-desa untuk menggeliatkan potensi wisata desa karena terbukti bisa membuktikan desa bangkit di saat hantaman badai Covid-19," pungkasnya.

Sementara Wakil Ketua , Mujid Riduan mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat struktur APBD-Perubahan 2020 mengalami penurunan signifikan dari APBD 2020.

Ia menyampaikan, PAD sebelum APBD-P 2020 ditetapkan sebesar Rp 1.163.672.913.876. Namun, pasca APBD-P hanya mampu Rp 851.210.832.745,35. "Sehingga, minus sebesar Rp 312.462. 81.130, 65, atau turun sebesar 26,85 persen," ungkap Ketua DPC PDIP Gresik ini.

Penurunan lain, lanjut Mujid, juga terjadi pada dana perimbangan (DP) dari pemerintah pusat. Sebelum APBD-P 2020, ditetapkan sebesar Rp 1.498.276.910,300. Namun, setelah APBD-P turun menjadi Rp 1.355.693.530.362. "Terjadi penurunan hingga Rp 142.582.560.938, atau 9,52 persen," kata Mujid.

Sementara untuk pendapatan lain-lain yang sah, sebelumnya ditetapkan Rp 752.686.113,000, namun setelah APBD-P berkurang hingga hanya terpenuhi Rp 642.672.200,350. "Sehingga, terjadi penurunan hingga Rp 110.14. 92,650, atau 14,62 persen," terangnya.

Sedangkan untuk sektor pendapatan daerah (PD) keseluruhan hingga APBD-P 2020 mencapai Rp 2.854.576.383.457,35. Sementara belanja daerah (BD) mencapai Rp 3.316.580.535.001,57. "Sehingga, ada minus (defisit) sebesar 570 miliar lebih," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO