PAD Terpukul, DPRD Gresik Minta Pemkab Geliatkan Wisata Desa

PAD Terpukul, DPRD Gresik Minta Pemkab Geliatkan Wisata Desa Wakil Ketua Komisi II M. Syahrul Munir ketika memberikan keterangan pers. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hantaman badai pandemi Covid-19 membuat pendapatan Pemkab Gresik di berbagai sektor terpukul. Sebab, sejumlah sendi perekonomian sebagai sumber pendapatan daerah (PD) melemah signifikan.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II , M. Syahrul Munir. "Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan semua sektar PAD Gresik terpuku. Rata-rata PAD Gresik turun hingga di angka 50 persen," ,ungkap Syahrul kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (6/10/2020).

Syahrul menjelaskan, penurunan PAD hingga 50 persen itu nyaris menyeluruh di semua sektor. "Jadi, setelah kami lakukan evalusi, rata-rata turunnya PAD kita di 2020 sebesar 50 persen. Angka yang fantastis. Ini akibat dampak covid," kata Sekretaris Fraksi PKB ini.

Ia mencontohkan PAD dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJ), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan lainnya.

Syahrul berharap terobosan Bupati Sambari Halim Radianto dengan me-launching e-BPHTB, bisa mendongkrak PAD dari sektor-sektor tersebut. Pasalnya, pandemi covid menyebabkan ekonomi mengalami resesi yang berdampak pada terjadinya deflasi daya beli masyarakat.

"Untuk itu, DPRD telah memprioritaskan program bantuan keuangan (BK) kepada masyarakat. Kami sepakat BK tak ada pengurangan. Sehingga, diharapkan bisa menjadi stimulus untuk memulihkan ekonomi," urainya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO