Ketua DPRD Jepara Meninggal Positif Covid-19, Saat Kunker di DPRD Gresik Diterima Anggota Komisi IV

Ketua DPRD Jepara Meninggal Positif Covid-19, Saat Kunker di DPRD Gresik Diterima Anggota Komisi IV Kantor DPRD Gresik, di Jalan KH. Wachid Hasyim, Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

"Untuk itu, Ketua DPRD meminta materi yang dibutuhkan soal Covid-19 dikirim via email. Ya materi akhirnya kami kirim via email ke Ketua DPRD . Jadi, semua protokol kesehatan standar Covid-19 telah dijalankan," ungkapnya.

Hari mengungkapkan, setelah pihaknya pada Sabtu, 1 Agustus 2020, mendapat kabar Ketua DPRD meninggal positif Covid-19.

Anggota Kondisi IV yakni Noto Utomo dan Dawam pada Sabtu, 1 Agustus siang langsung melakukan rapid test di rumah sakit.

Noto Utomo, kata Hari, lakukan rapid test di RS Mabarrot Bungah, dan Dawan di RS Petrokimia Gresik (PG). Hasilnya ? " Keduanya dinyatakan non reaktif, " jelasnya.

Hari juga menambahkan, Ketua DPRD dan rombongan sebelum melakukan Kunker ke DPRD Gresik juga sudah melakukan protap kesehatan standar Covid-19. Yaitu, berupa rapid test (tes cepat). Sebab, itu merupakan prosedur untuk masuk wilayah lain di saat pandemi Covid-19.

"Logikanya Ketua DPRD dan rombongan bisa berangkat Kunker ke DPRD Gresik setelah hasil rapid test-nya negatif. Hal itu yang juga dilakukan DPRD Gresik sebelum kunker ke daerah lain," imbuhnya.

Hari menyatakan, bahwa gedung DPRD Gresik setiap dua hari sekali dilakukan penyemprotan disinfektan. "Langkah ini untuk menghindari sebaran Covid-19, " pungkasnya.

Sementara Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik, Tarso Sagito, S.H., M.Hum., menyatakan turut menerima Kunker rombongan Ketua DPRD .

Ketika itu, lanjut Tarso, dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut menemui selain dirinya, juga ada Kepala Bappelitda (Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah) Herman TH Sianturi, dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sentot Supriyohadi.

Menurut Tarso, saat itu juga ada rombongan Kunker dari DPRD Bangkalan, Madura.

"Untuk materi yang mereka pelajari penanganan Covid-19, serta realokasi dan refocusing anggaran APBD 2020 untuk penanganan pandemik Covid-19. Karena materi sama, kunker 2 rombongan DPRD dan Bangkalan dijadikan satu di ruang rapat paripurna," terang Tarso kepada BANGSAONLINE.com, Senin (3/8).

Tarso juga mengatakan protokol kesehatan tetap ditegakkan saat melakukan pertemuan. "Saat dialog pun jaga jarak dan tak ada jabat tangan. Saya pun jauh waktu itu dengan rombongan," pungkasnya. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO