SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Bank Jatim "ganti channel extraordinary" menyiapkan strategi menghadapi fase New Normal.
Menurut Khofifah, tidak ada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukan akselerasi pemasaran produk dan layanan. Salah satunya dengan optimalisasi layanan perbankan elektronik dan digital.
BACA JUGA:
- Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
- Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
- Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
- Komitmen Tingkatkan Kesamaan Hak dan Kesempatan bagi Disabilitas, Pj Gubernur Jatim Resmikan Gadisku
"Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudah ada pandemi Covid-19. Perbaiki kualitas aset dan jaga likuiditas," pesan Khofifah saat pelantikan dan pengambilan sumpah Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/7/2020).
Busrul Iman sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim. Pelantikan ini dilakukan usai proses penetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Bank Jatim, Kamis (23/7/2020) pagi.
Pelantikan dan serah terima jabatan dari Pgs. Dirut Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kepada Dirut Bank Jatim Busrul Iman ini dihadiri oleh Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua OJK KR 4 Bambang Mukti Riadi, Wakil Kepala Bank Indonesia Jatim Imam Subarkah, Komisaris Utama Bank Jatim Achmad Sukardi, serta jajaran Komisaris dan Direksi Bank Jatim.
Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat dan membawa kemajuan bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakan yang out of the box, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
“Kemunculan pandemi Covid-19 membuat kita harus bekerja keras untuk menjaga prospek kinerja Bank Jatim di masa mendatang. Namun, saya yakin bahwa jika Bank Jatim mampu melaksanakan upaya-upaya mitigasi pandemi Covid-19 dengan baik. Mitigasi tersebut berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, serta risiko kepatuhan,” katanya.
Menurutnya, tantangan dirut baru Bank Jatim sangat besar. Namun dirinya optimistis dengan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak, maka semuanya akan dapat teratasi dengan baik. Apalagi, kata dia, Bank Jatim telah mendapat kepercayaan dari masyarakat Jatim.