Petrokimia Gresik Gelar Penyemprotan Massal Phonska Oca di Banyuwangi

Petrokimia Gresik Gelar Penyemprotan Massal Phonska Oca di Banyuwangi Staf Perwakilan Daerah Penjualan Petrokimia Gresik Bersama Aparat dan Pemkab Banyuwangi Sebelum Melakukan Penyemprotan Massal Phonska Oca.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi menggelar penyemprotan massal NPK dan organik cair Phonska Oca pada lahan budidaya padi seluas 20 hektare di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (22/7).

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya perusahaan untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah Covid-19. Di mana intensifikasi pertanian menjadi salah satu strategi untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah ancaman krisis pangan.

Dalam kegiatan itu, Petrokimia Gresik juga menghadirkan klinik pertanian, yaitu melalui Mobil Uji Tanah untuk konsultasi pemupukan dan anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik) untuk pengendalian hama.

Sehingga pengawalan Petrokimia Gresik menjadi lengkap, mulai dari kawalan teknis pemupukan hingga pengendalian hama. "Kegiatan ini kami laksanakan secara beruntun di enam kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan sosialisai dan edukasi serupa di berbagai daerah lainnya," ujar Rahmad.

Sementara penggunaan Phonska Oca, lanjut Rahmad, merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas tanaman sekaligus perbaikan kondisi tanah.

Hal itu sangat penting mengingat berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan anorganik dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang yang menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit. 

"Untuk itu melalui kegiatan ini, Kami juga ingin meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan organik, dalam hal ini adalah Phonska Oca," terang Rahmad.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO