Berdayakan Ribuan UMKM Sidoarjo, BHS Siapkan Kawasan Industri Mikro

Berdayakan Ribuan UMKM Sidoarjo, BHS Siapkan Kawasan Industri Mikro SAMBANG UMKM: Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi Kampung Topi, Desa Punggul Kecamatan Gedangan, Rabu (1/7). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keberadaan ribuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo perlu terus diberdayakan. Pemerintah harus memberi perhatian terhadap pelaku UMKM. Upaya itu bisa dilakukan dengan menyiapkan tempat khusus berupa Kawasan Industri Mikro.

Gagasan perlu adanya Kawasan Industri Mikro untuk mendukung UMKM dicetuskan oleh Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat mengunjungi sentra UMKM topi, di Desa Punggul Kecamatan Gedangan, Rabu (1/7).

"Tidak hanya sentral market, kita juga akan menyiapkan sentra industri mikro kecil," cetus politikus Partai Gerindra ini.

Kata BHS, keberadaan UMKM sangat penting. Bahkan 65 persen pendapatan daerah berasal dari UMKM. Tak hanya itu, UMKM menyerap 95 persen tenaga kerja, baik di Sidoarjo maupun secara nasional. Karena itu BHS berharap UMKM terus berdaya. "Jadi UMKM ini tidak boleh mati," tandas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019.

Dijelaskan BHS, nantinya Kawasan Industri Mikro ini bakal disiapkan di wilayah Barat, Timur, Selatan, dan Utara di Sidoarjo. Kawasan tersebut bisa dimanfaatkan UMKM berdasarkan jenis usahanya. Kawasan ini diharapkan menjadi solusi bagi UMKM yang kesulitan lahan untuk tempat produksi.

Kala berkunjung ke Kampung Topi ini, BHS mendapatkan sejumlah permasalahan dan dikeluhkan oleh sejumlah perajin topi di Desa Punggul Gedangan tersebut. Pertama terkait permodalan. "Saya cek hampir seratus persen mereka ini tidak dapat kucuran KUR (Kredit Usaha Rakyat). Padahal pak Jokowi (Presiden RI) mengalokasikan Rp 190 triliun. Harusnya di sini, 50-70 persen dapat KUR," tandas BHS.

Kata BHS, pelaku UMKM perlu didukung KUR karena bunganya sangat murah. BHS bahkan berencana meminta pemerintah pusat untuk bisa menurunkan bunga KUR hingga 3 persen. Ditegaskan BHS, jika bunga KUR bisa ditetapkan 3 persen, maka usaha-usaha UMKM akan hidup semua. "Ini yang kami harapkan," tegas alumnus ITS Surabaya ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO