SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kesiapan enam daerah yang menjadi lumbung pangan Jatim sekaligus lumbung pangan Nasional dalam menghadapi waktu tanam di tengah musim kemarau pada bulan April sampai September tahun ini. Hal ini penting, untuk tetap menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia termasuk Jawa Timur.
Demikian disampaikan, Gubernur Khofifah saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama enam kepala daerah yang merupakan wilayah lumbung pangan Jatim, yaitu Bupati Bojonegoro, Bupati Jember, Bupati Ngawi, Bupati Nganjuk, Bupati Tuban, dan Bupati Tulungagung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (1/6) siang.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Beberkan Potensi Energi saat Sampaikan Nota Penjelasan Usulan Raperda RUED
- Safari Ramadan 2024, Pj Gubernur Jatim Bagikan Pelbagai Hal ini
- Pj Gubernur Jatim Safari Ramadan di Kota Kediri, Beri Santunan Anak Yatim dan Gelar Pasar Murah
- Wartawan Grahadi dan Khofifah Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim
“Sebagai antisipasi dampak pandemi Covid-19 di masing-masing Kabupaten ini, kita harus mengupayakan bagaimana tetap bisa berseiring dengan produktivitas pangan di musim kemarau 2020 di enam Kabupaten ini tetap dapat dimaksimalkan,” tutur Gubernur Khofifah saat memberi arahan pada rakor siang itu.
Gubernur Khofifah menjelaskan, instruksi tersebut didasari oleh arahan Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk bisa mempercepat masa tanam. Hal tersebut juga sebagai salah satu upaya antisipasi akan kekhawatiran PBB terhadap kemungkinan kelangkaan pangan dunia. Maka dari itu, dirinya kembali mengingatkan keenam Bupati wilayah Lumbung Pangan untuk bisa mengawal dan memonitor jalannya masa tanam.
“Kami mohon agar percepatan tanam di bulan Juni ini bisa terkawal dan termonitor dengan baik oleh seluruh bupati. Sehingga kita bisa menjaga ketahanan pangan nasional yang memang sebagian besar bertumpu pada surplusnya padi di Jawa Timur,” imbuh orang nomor satu Jatim ini.