GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Desa (Kades) Karangrejo Kecamatan Manyar, Miftahul Hilmi mengungkapkan bahwa warganya saat ini resah. Sebab, ada 3 warganya yang masuk klaster Pasar Pabean Surabaya yang dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab test.
Yang membuat warga khawatir adalah, ketiga warga itu tak diisolasi di rumah sakit. "Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) tak kunjung mengisolasi 3 warga kami yang positif setelah kami laporkan. Ketiga warga tersebut saat ini masih di rumah dan menjalankan aktivitas seperti biasa," ujar Miftahul Hilmi kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (26/5) pagi.
BACA JUGA:
- Jadi Saksi Kunci, Dinas KBP3A Gresik Dampingi Anak Korban Perampokan Disertai Pembunuhan
- DPUTR Gresik Minta Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Penghubung Banjarsari-Kedanyang
- Mertua Korban Perampokan Agen BRI Link di Gresik Mengira Menantunya Meninggal Digigit Ular
- Polres Gresik Masih Selidiki Kasus Perampokan Disertai Pembunuhan Terhadap Agen BRI Link di Dukun
Menurut Miftahul Hilmi, warga khawatir kalau ketiga pasien itu akan menulari warga lain. "Ketiganya ini kan sehat toh Mas fisiknya. Jadi, ya aktivitas seperti biasa. Hal ini yang membuat warga kami takut tertular. Untuk itu, kami meminta agar pihak Dinkes maupun Satgas Pencegahan COVID-19 segera mengevakuasi tiga warga kami untuk diisolasi di rumah sakit," ungkapnya.
Miftahul Hilmi mengaku telah mencari tahu penyebab 3 pasien itu tak segera diisolasi ke RS. Pasalnya, ruang isolasi RS untuk pasien COVID-19 sudah overload. "Saya sudah cari tahu ke Puskesmas Sembayat, pihak Dinkes, dan informasi lain, saya dapat informasi ruang isolasi overload," tegasnya.
"Saya sudah kontak Pak Ghozali (Kepala Dinkes), janjinya akan dirapatkan," tambahnya.
Ia mengungkapkan jika ketiga warganya itu dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan informasi dari pihak puskesmas. "Kami diberi tahu petugas Puskesmas tiga hari lalu, hasil swab keluar dan positif COVID-19. Tapi, warga kami tak diisolasi. Warga kami juga tak dikontrol dan diobati," terangnya.
Sementara Kepala Dinkes Gresik, drg. Saifudin Ghozali membantah kalau tiga warga Karangrejo sebagaimana disebutkan oleh Miftahul Hilmi adalah pasien positif COVID-19.