Senada dengan yang disampaikan Syafiuddin Asmoro. Menurutnya, saat ini waktunya gotong royong menghadapi Covid-19, sebagaimana budaya asli orang Madura, yakni aling tolong menolong.
"Fokus kita saat ini adalah bagaimana masyarakat terdampak dapat dibantu. Kita tanggalkan baju politik, kita lepas baju warna-warni kita, satukan keinginan kita untuk mengabdi kepada masyarakat," ujarnya.
"Pandemi Covid-19 adalah musuh bersama kita, bukan hanya menguji kesehatan kita, akan tetapi menguji kebersamaan, solidaritas anak bangsa untuk mengabdi pada ibu pertiwi. Mari kita kuatkan kebersamaan sesuai tagline saya 'Song Osong Lombhung', yaitu bagaimana mengurangi beban masyarakat atas dampak Covid-19, dengan cara gotong royong," ucapnya.
Sementara Soleh, pemuda Kwanyar salah satu penerima bantuan sembako mengucapkan terima kasih kepada Ra Ibong dan Syaifuddin. "Saya berharap ke depan Ra Ibong dan Syaifuddin terus membangun Bangkalan agar bisa lebih maju dan sejehtera di masa masa akan datang. Apalagi keduanya sebagai putra asli Bangkalan," katanya.
"Kedua tokoh ini perlu diapresiasi dalam upayanya menanggulangi dampak Covid-19, termasuk masalah lain yang melanda bangsa dan negara ke depan," ucapnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News