Selama Pandemi Covid-19, Daya Beli Masyarakat Menurun

Selama Pandemi Covid-19, Daya Beli Masyarakat Menurun Lasiani, salah seorang pedagang sembako di Pasar Tanjung Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pedagang sembako di pasar tradisional Tanjung Jember mengeluhkan penurunan omzet selama pandemi Covid-19. Hal ini ditengarai akibat daya beli masyarakat yang menurun.

Lasiani, salah seorang pedagang sembako di Pasar Tanjung, mengungkapkan biasanya ia bisa menjual minimal 25 kilogram (kg) beras per hari. Namun, kini hanya bisa laku paling banyak 10 kg per hari. 

Diduga turunnya daya beli masyarakat itu akibat wabah Covid-19 yang melanda kota tembakau ini. Sehingga masyarakat enggan untuk keluar berbelanja ke pasar. 

"Jadi malas mau keluar karena Covid-19. Selain itu juga, mencari penghasilan susah, jadi tidak ada uang untuk beli beras," kata Lasiani, Jumat (15/5/2020) siang.

Terkait harga beras pun, kata wanita yang akrab dipanggil Bu Nie ini, masih terbilang normal. Padahal, biasanya mendekati lebaran ada kenaikan harga sembako. "Untuk harganya stabil, yang paling enak Rp 12 ribu per kilogram, yang sedang kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu," sebutnya.

Lebih jauh, Bu Nie juga mengeluhkan soal harga gula yang sampai saat ini belum stabil. "Sempat naik banget, tapi sekarang berangsur turun. Meskipun juga masih dibilang ya mahal. Per kilo gula sekarang itu Rp 16 ribu. Padahal sebelum puasa itu Rp 12 ribu," keluhnya.

Senada dengan yang disampaikan Bu Nie, Susanto pedagang sembako lainnya mengaku kesulitan dengan menurunnya daya beli masyarakat. "Covid baru berapa bulan di Jember, tapi dampaknya luar biasa. Semoga segera hilang wabah ini. Juga semua bisa kembali normal," harapnya. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO